Kamis, 29 Juli 2021

Pertemuan Virtual Satgas Covid-19 Provinsi DIY Bersama Wapres RI


Kulon Progo. Komandan Kodim 0731/Kulon Progo Letkol Inf Yefta Sangkala, S.Sos., Bupati Drs. H. Sutedjo, Kajari Kristanti Yuni Purnawanti, SH., MH., Wabup Fajar Gegana, Kadinkes dr. Sri Budi Utami, M.Kes., Asisten Perekonomian Pembangunan SDA, Asda I, Kabagren Polres, Sekretaris Satpol PP, dan pejabat Bappeda, di Ruang Command Room Kominfo mengikuti pertemuan virtual dengan seluruh Satgas Covid-19 DIY dengan tema “Penanganan Covid-19 Bersama Wakil Presiden RI”, Rabu (28/07).

Wapres RI Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma'ruf Amin menyampaikan, untuk DIY pencegahan penyebaran Covid-19 di pusat perbelanjaan dan rekreasi sudah baik dibandingkan tujuh provinsi lainnya, saya ingin pada PPKM Level 4 mendapatkan hasil yang lebih baik.

Untuk testing dan tracing sudah standar, tetapi positif covid masih 40%, kontak erat masih 0.53 sedang Mendagri meminta 0.5. Kebutuhan oksigen, obat-obatan mohon dijelaskan, termasuk vaksinasi dan bansos serta masalah limbah yang merupakan permasalahan baru dalam penularan.

Gubernur DIY menjelaskan, warga yang terdampak tiap hari naik terus, kami telah bertindak untuk memperketat pelaksanakan Prokes. Pada awal pandemi kesadaran masyarakat sangat tinggi menutup jalan sendiri, dengan diberlakukannya PSBB, mungkin akhir-akhir ini masyarakat sudah jemu.
Pada PPKM Level 4 dengan dilakukannya penutupan tempat rekreasi, bandara, penyekatan dan lain-lain bisa untuk menekan, tetapi mobilitas di perumahan seperti ke tempat tetangga, ngobrol dengan tetangga, warga luar desa berkunjung masih terjadi, ini problem yang perlu kita perketat di level desa.

Warga positif isoman di rumah banyak yang menular ke anggota keluarga lain, ini harus menyiapkan kamar dan toilet sendiri, tapi siapa yang akan mengontrol, sehingga kami punya kesepakatan dengan Menko untuk membentuk Satgas baru guna menyiapkan isolasi terpusat, kita akan operasi ke isoman untuk ambil dan angkut, karena banyak yang tidak mau ke shelter.

Kerjasama dengan rumah sakit untuk menampung pasien sudah kita laksanakan tetapi banyak yang tidak mau dan memilih isoman di rumah, kami tidak mau tambah korban lagi, sehingga kita datangi bekerjasama dengan BPBD. Kerjasama juga kita laksanakan dengan UGM, UII dan UAD untuk merekrut Nakes sebanyak 100 orang guna pendampingan yang isoman, hal ini sudah kita koordinasikan dengan para Bupati/Walikota.

Untuk oksigen kami dapat jatah sudah dijadwal tiga hari sekali sampai pertengahan bulan Agustus, sehingga kami tinggal ngecek jumlah tonasenya sesuai atau tidak, Bansos sudah kami salurkan semua untuk uang PKH, sembako, BST, dan bantuan beras 10 kg per KPM.

Ditanya Wapres terkait bantuan kesehatan berupa obat apa sudah cukup, efektifitas jaga warga seperti apa dan penanganan limbah bagaimana?.
Gubernur DIY menjelaskan, Nakes punya keterbatasan maka kami membangun shelter, dibantu Nakes dari Kab/Kota biarpun itu pakai tenda TNI. Untuk tambahan shelter baru, kita kerjasama dengan PU, Nakes dibantu dari rumah sakit yang ada di Yogyakarta, jadi terkait shelter tidak ada masalah, yang isoman perlu penanganan khusus.

Vaksinasi tiap hari dilaksanakan, dengan vaksinator dibantu dari TNI. Untuk limbah, baru pengolahan limbah kecil, pengolahan limbah dari rumah sakit sudah mengajukan karena berbahaya sehingga perlu penanganan khusus. Jaga warga kami bentuk di setiap desa, untuk menjaga keamanan desanya, tapi kita dorong agar membantu penegakan Prokes, mengamankan shelter, juga membantu tugas Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

Menkes RI menyampaikan bahwa untuk Kabupaten Kulon Progo belum terdapat varian delta, testing DIY terbaik dibandingkan dengan provinsi yang lain, jumlah kasus masih meningkat, rumah sakit Kab/Kota masih dapat didorong untuk meningkatkan konversi TT - 40%, ketersediaan obat covid masih kurang semoga minggu depan bisa terkirimkan, terkait ketersediaan oksigen sudah bagus, vaksinasi sudah mencapai 38% untuk dosis 1.

Jaksa Agung RI menekankan kepada jajarannya agar menggunakan aplikasi untuk pengecekan yang terkonfirmasi covid dengan lengkap, seluruh kejaksaan di DIY agar memantau perkembangan, peran aktif dengan stekholder, limbah di DIY untuk diperhatikan karena ini bisa menimbulkan penyakit, agar dalam penanganannya melibatkan peran serta masyarakat, tingkatkan pemanfaatan fasilitas kesehatan, pelaksanaan penertiban prokes mohon dilaksanakan dengan humanis.

Dalam sambutan penutup Wapres mengucapkan terima kasih dalam penanganan Covid-19, dan saya minta lebih keras lagi untuk menurunkan yang terpapar, limbah harus kita tangani secara konkrit dan harus ada langkah-langkah lebih lanhut, untuk rumah sakit tidak dilibatkan agar fokus dalam penangan pasien, perlu penyediaan fasilitas limbah dan harus kerjasama dengan instansi terkait dalam penanganannya. (Pendim 0731/KP).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar