Senin, 19 Februari 2018

BNNP DIY PERIKSA URINE ANGGOTA KODIM KULON PROGO



(Wates 14/2/2018).  Anggota Kodim 0731/Kulon Progo dan Kanminvetcad 17/IV Kulon Progo (Militer dan PNS), serta Perwakilan dari Persit KCK Cabang XXXII Kodim 0731/Kulon Progo, pada Hari Kamis (14/2) mulai pukul 08.00-10.00 WIB, berkumpul di Aula Makodim untuk melaksanakan pemeriksaan urine dan menerima Penyuluhan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), dari BNNP DIY.   

Kegiatan ini dilaksanakan sesuai Program Kerja Kodim 0731/Kulon Progo Tahun Anggaran 2018.  Acara dibuka oleh Letkol Armed Teguh Tri Prihanto Usman, S. Sos. M.M., (Dandim 0731/Kulon Progo).  Dalam sambutannya Dandim mengucapkan terima kasih dan selamat datang di Kodim 0731/Kulon Progo kepada Tim dari BNNP DIY.   Kepada Anggota Kodim dan Kanminvetcad Kulon Progo, Dandim menghimbau agar memperhatikan apa yang akan disampaikan oleh narasumber.  Dandim juga menekankan dan menegaskan agar jangan sampai ada anggota Kodim atau Kanminvetcad yang menggunakan atau mengedarkan narkoba, karena sangsi dan akibat dari menggunakan/mengedarkan narkoba cukup berat.  Beliau juga berpesan agar anggota mewaspadai dan mengawasi anak-anak kita agar jangan sampai terbujuk/tergoda sehingga terjerumus menjadi pemakai atau pengedar barang terlarang tersebut.

AKBP Mujiyana, SH. (Kepala Bidang Pemberantasan BNNP DIY).  Dalam sambutannya mengatakan bahwa narkoba dapat dengan cepat merusak generasi muda, dan itu berarti kehancuran suatu negara tinggal menunggu saatnya saja, untuk itu beliau berpesan kepada kita semua bahwa TNI adalah benteng negara, mari sama-sama kita berantas narkoba, jangan biarkan anak cucu kita sempat menyentuh apalagi menggunakan yang namanya narkoba. 

Untuk melaksanakan pengawasan secara langsung terhadap Anggota Kodim 0731/Kulon Progo, dilakukan pemeriksaan urine kepada 100 anggota Militer/PNS, dengan pengawasan langsung dari Petugas BNNP DIY dan Provost Kodim 0731/Kulon Progo. Hal ini dilaksanakan sebagai upaya preventif dan  untuk mengetahui ada tidak anggota yang menggunakan narkoba, sehingga bisa segera diambil langkah cepat untuk menghentikannya.   Dari 100 anggota Kodim 0731/Kulon Progo setelah dilaksankan pemeriksaan urine, dinyatakan negative atau tidak ada yang menggunakan narkoba.

Diyah Wulandari Setyarini, S.I.P, (Penyuluh Narkoba BNNP DIY), selaku narasumber menyampaikan bahwa saat ini kita wajib mengawasi anak-anak kita, karena anak-anak dan remaja masih sangat mudah dipengaruhi oleh orang-orang yang ingin merusak generasi bangsa.  Saat ini narkoba banyak dicampukan ke jajanan anak dan barang-barang lain yang disukai kebanyakan remaja dan anak-anak.  Dari hasil survey yang dilakukan rata-rata dari seratus orang ada dua orang yang memakai narkoba.  Dalam upaya mencegah anak-anak dan generasi muda agar tidak terjerumus ke narkoba, menjadi kewajiban orangtua dan kita bersama untuk mendidik, mengarahkan, memberikan pengetahuan tentang bahaya narkoba.dan membentengi anak-anak dengan memberikan ilmu agama.  Narasumber menyampaikan bahwa ada sepuluh tip untuk menghindari narkoba yaitu : selektif dalam pergaulan, hindari keluar malam, kurangi stress, jangan takut kehilangan teman, selesaikan masalah anda dengan solusi yang tepat, bentengi diri dengan agama, ingatkan pada anak-anak untuk saling menjaga dan menghormati orangtua, jangan pernah mencoba narkoba, selalu nikmati kebersamaan dalam keluarga dan hati-hati dengan pengaruh narkoba yang disebarkan melalui dunia maya/internet. 

Demikian pemeriksaan urine dilanjutkan Penyuluhan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) yang dilaksanakan oleh Kodim 0731/Kulon Progo, dapat berjalan dengan lancer, tertib dan aman. (Pendim 0731/KP).





KODIM KULON PROGO MENGIKUTI SIMULASI PENANGANAN BENCAL TSUNAMI DAN PERESMIAN SEKOLAH SIAGA BENCANA


 

(Wates, 15/2/18).   SD Negeri Darat yang berada di Karangwuni, Wates, Kulon Progo, diresmikan sebagai Sekolah Siaga Bencana, pada Hari Rabu (14/2).  SD Negeri Darat berada 1 km dari laut selatan dan mempunyai potensi tsunami.  Kegiatan yang dilaksanakan mulai pukul 09.45-11.30 WIB, dihadiri sekitar 200 orang dan menjadi perhatian warga masyarakat sekitar. Kegiatan diawali dengan penampilan Drum Band dari siswa SD Negeri Darat, dilanjutkan dengan prosesi gladi lapang/simulasi tanggap darurat bencana gempa tsunami yang diperagakan oleh murid SD Negeri Darat Karangwuni dan anggota BPBD, PMI, Puskesmas Wates.

Acara peresmian dihadiri oleh para pejabat antara lain : dr. H. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) (Bupati Kulon Progo), Drs. Biwara Yuswantana, M.Si (Kepala Pelaksana BPBD DIY), Akhit Nuryati (Ketua DPRD Kab. Kulon Progo), Kapten Inf M Berhen Sukoco (Pasi Ops Kodim 0731/Kulon Progo), Kompol Kuswanto (Kabag Ren Polres Kulon Progo), Drs. Sumarsana, M.Si (Kadispora Kulon Progo), Gusdi Hartono (BPBD Kulon Progo), Santoso, S.IP (Camat Wates), Kapten Czi Sugiarta (Danramil 01/ Wates), Ipda Dalija (Polsek Wates),  Asrini, S.Pd (Kepala SD N Darat) dan segenap Tamu Undangan. 

Ibu Asrini, S.Pd (Kepala SD Negeri Darat) selaku penyelenggara, pada sambutannya mengatakan bahwa latar belakang SD Darat dijadikan Sekolah Siaga Bencana adalah karena lokasi sekolah yang berada lebih kurang 1 km dari laut dan mempunyai potensi tsunami.  Sekolah diharapkan mampu mengurangi resiko bila terjadi bencana tersebut dan diharapkan siswa dapat bertindak tepat apabila terjadi bencana.  Tujuan SSB,  adalah agar siswa tanggap dan terampil dalam menghadapi bencana. Langkah yang telah ditempuh yaitu dengan membentuk Tim Siaga Bencana Sekolah, membangun komunikasi dengan BPBD,  BMKG,  TRC,  Komite Sekolah, Instansi Terkait  serta masyarakat sekitar dan melaksanakan simulasi penanggulangan bencana secara rutin.

Drs. Biwara Yuswantana, M.Si (Kepala Pelaksana BPBD DIY) mengatakan bahwa melihat gladi yang sudah dilaksanakan tadi kita ingat kejadian di Aceh,  Tsunami yang terjadi lebih tinggi dari tingginya sekolah ini.   Kita perlu membangun kesiap siagaan dan ketangguhan untuk meminimalisir jatuhnya korban dan kerugian yang terjadi. Membentuk Sekolah Siaga Bencana adalah salah satu bentuk langkah nyata dalam membangun dan memperkuat kesiap siagaan dalam mengantisipasi timbulnya korban dan mengurangi kerugian apabila terjadi bencana. Kedepan akan tetap kita kembangkan dan kita perluas lagi. 

Pada kesempatan ini juga dilakukan pengukuhan Tim Siaga Bencana dengan pemasangan rompi TSB, pemasangan pada perwakilan siswa serta penyerahan bantuan secara simbolis berupa peralatan P3K oleh Bupati Kulon Progo, BPBD DIY, Forkopimda Kulon Progo, Kadispora Kulon Progo, BPBD Kulon Progo dan Kepala SD N Darat.

Bupati Kulon Progo, dr.H. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) dalam kata sambutannya menyampaikan Apresiasi kepada BPBD DIY yang telah memprakarsai dan bekerja keras untuk menyelenggarakan acara ini. Bencana adalah tidak bisa di duga,  Kulon progo tidak pernah sepi dari bencana baik tanah longsor maupun banjir. Kemungkinan terjadinya bencana tsunami di wilayah pantai selatan dengan kontur dasar pantai yang merupakan lempengan-lempengan, adalah tidak bisa dipungkiri. Mengurangi resiko akibat bencana tidak bisa terjadi tanpa adanya latihan praktek peragaan. Anak-anak sekolah di tingkat SD daya ingatnya masih sangat tinggi.  SD di Karangwuni harus bisa menjadi contoh sekolah lainnya yang ada di Kulon Progo. Menyikapi rencana keberadaan Bandara di Temon,  kami berharap di Karangwuni akan muncul harapan dan ide untuk lokasi membangun terminal Haji.  Peresmian Sekolah Siaga Bencana (SSB) SD Negeri Darat Karangwuni, Wates, Kulon Progo, ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Kulon Progo dan Pembentangan Kaos SSB. 





BABINSA GIRIPURWO GIRIMULYO KODIM KULON PROGO BANTU PENYEMPROTAN TANAMAN PADI



(Girimulyo, 14/2/18).     Tanaman padi di Bulak Lengkong, Dusun Gripurwo, Girimulyo, Kulon Progo, tumbuh subur, saat ini sudah mulai beranak/memecah.   Pada tahapan ini perlu perawatan ekstra, pemupukan dan pencegahan hama, agar pertumbuhan padi tidak terganggu.  Babinsa Giripurwo (Serka Cahyadi) Koramil 12/Girimulyo, Kodim 0731/Kulon Progo, pada Hari Selasa (13/2), membantu petani melakukan penyemprotan tanaman padi.
Penyemprotan dilakukan di lahan milik salah seorang petani anggota Kelompok Tani “Ngudi Makmur” yang diketuai oleh Sumarno, dengan luas lahan 1,5 hektar dengan jenis padi yang ditanam  Ciherang.   Penyemprotan merupakan tahapan pertengahan dalam pemeliharaan tanaman padi atau usia tanaman satu setengah sampai dua bulan.   Penyemprotan waktunya hampir bersamaan dengan penyiangan.   Pelaksanaan minimal satu kali penyemprotan, apabila tanaman terserang hama penyemprotan bisa ditambah jumlahnya dengan obat-obatan disesuaikan dengan hama yang menyerang tentu saja atas arahan dan petunjuk dari PPL.

Serka Cahyadi menuturkan bahwa dengan penyemprotan ini diharapkan tanaman terbebas dari penyakit/hama, sehingga tanaman padi dapat tumbuh subur sesuai yang diharapkan.  Dengan pertumbuhan tanaman yang bagus tentu saja nantinya dapat menghasilkan bulir padi yang berkualitas, sehingga produksi padi/gabah dapat maksimal.   Meningkatnya hasil panen akan menambah kesejahteraan petani itu sendiri dan sekaligus membantu pemerintah dalam menyukseskan swasembada pangan menuju ketahanan pangan negeri ini.   (Pendim 0731/KP).