Senin, 19 Februari 2018

KODIM KULON PROGO MENGIKUTI SIMULASI PENANGANAN BENCAL TSUNAMI DAN PERESMIAN SEKOLAH SIAGA BENCANA


 

(Wates, 15/2/18).   SD Negeri Darat yang berada di Karangwuni, Wates, Kulon Progo, diresmikan sebagai Sekolah Siaga Bencana, pada Hari Rabu (14/2).  SD Negeri Darat berada 1 km dari laut selatan dan mempunyai potensi tsunami.  Kegiatan yang dilaksanakan mulai pukul 09.45-11.30 WIB, dihadiri sekitar 200 orang dan menjadi perhatian warga masyarakat sekitar. Kegiatan diawali dengan penampilan Drum Band dari siswa SD Negeri Darat, dilanjutkan dengan prosesi gladi lapang/simulasi tanggap darurat bencana gempa tsunami yang diperagakan oleh murid SD Negeri Darat Karangwuni dan anggota BPBD, PMI, Puskesmas Wates.

Acara peresmian dihadiri oleh para pejabat antara lain : dr. H. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) (Bupati Kulon Progo), Drs. Biwara Yuswantana, M.Si (Kepala Pelaksana BPBD DIY), Akhit Nuryati (Ketua DPRD Kab. Kulon Progo), Kapten Inf M Berhen Sukoco (Pasi Ops Kodim 0731/Kulon Progo), Kompol Kuswanto (Kabag Ren Polres Kulon Progo), Drs. Sumarsana, M.Si (Kadispora Kulon Progo), Gusdi Hartono (BPBD Kulon Progo), Santoso, S.IP (Camat Wates), Kapten Czi Sugiarta (Danramil 01/ Wates), Ipda Dalija (Polsek Wates),  Asrini, S.Pd (Kepala SD N Darat) dan segenap Tamu Undangan. 

Ibu Asrini, S.Pd (Kepala SD Negeri Darat) selaku penyelenggara, pada sambutannya mengatakan bahwa latar belakang SD Darat dijadikan Sekolah Siaga Bencana adalah karena lokasi sekolah yang berada lebih kurang 1 km dari laut dan mempunyai potensi tsunami.  Sekolah diharapkan mampu mengurangi resiko bila terjadi bencana tersebut dan diharapkan siswa dapat bertindak tepat apabila terjadi bencana.  Tujuan SSB,  adalah agar siswa tanggap dan terampil dalam menghadapi bencana. Langkah yang telah ditempuh yaitu dengan membentuk Tim Siaga Bencana Sekolah, membangun komunikasi dengan BPBD,  BMKG,  TRC,  Komite Sekolah, Instansi Terkait  serta masyarakat sekitar dan melaksanakan simulasi penanggulangan bencana secara rutin.

Drs. Biwara Yuswantana, M.Si (Kepala Pelaksana BPBD DIY) mengatakan bahwa melihat gladi yang sudah dilaksanakan tadi kita ingat kejadian di Aceh,  Tsunami yang terjadi lebih tinggi dari tingginya sekolah ini.   Kita perlu membangun kesiap siagaan dan ketangguhan untuk meminimalisir jatuhnya korban dan kerugian yang terjadi. Membentuk Sekolah Siaga Bencana adalah salah satu bentuk langkah nyata dalam membangun dan memperkuat kesiap siagaan dalam mengantisipasi timbulnya korban dan mengurangi kerugian apabila terjadi bencana. Kedepan akan tetap kita kembangkan dan kita perluas lagi. 

Pada kesempatan ini juga dilakukan pengukuhan Tim Siaga Bencana dengan pemasangan rompi TSB, pemasangan pada perwakilan siswa serta penyerahan bantuan secara simbolis berupa peralatan P3K oleh Bupati Kulon Progo, BPBD DIY, Forkopimda Kulon Progo, Kadispora Kulon Progo, BPBD Kulon Progo dan Kepala SD N Darat.

Bupati Kulon Progo, dr.H. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) dalam kata sambutannya menyampaikan Apresiasi kepada BPBD DIY yang telah memprakarsai dan bekerja keras untuk menyelenggarakan acara ini. Bencana adalah tidak bisa di duga,  Kulon progo tidak pernah sepi dari bencana baik tanah longsor maupun banjir. Kemungkinan terjadinya bencana tsunami di wilayah pantai selatan dengan kontur dasar pantai yang merupakan lempengan-lempengan, adalah tidak bisa dipungkiri. Mengurangi resiko akibat bencana tidak bisa terjadi tanpa adanya latihan praktek peragaan. Anak-anak sekolah di tingkat SD daya ingatnya masih sangat tinggi.  SD di Karangwuni harus bisa menjadi contoh sekolah lainnya yang ada di Kulon Progo. Menyikapi rencana keberadaan Bandara di Temon,  kami berharap di Karangwuni akan muncul harapan dan ide untuk lokasi membangun terminal Haji.  Peresmian Sekolah Siaga Bencana (SSB) SD Negeri Darat Karangwuni, Wates, Kulon Progo, ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Kulon Progo dan Pembentangan Kaos SSB. 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar