Kulon
Progo. Kamis pagi (03/01/2019), Mayor
Inf Suwarno, Kepala Staf Kodim 0731/Kulon Progo, mengikuti Upacara Peringatan
Hari Amal Bhakti Ke-73 Kementrian Agama RI, yang dipusatkan di Alun-Alun Wates
Kabupaten Kulon Progo. Tema yang diambil
pada peringatan kali ini adalah "Jaga
Kebersamaan Umat". Bertindak
sebagai Inspektur Upacara dr. H. Hasto Wardoyo S.P.G.O(k) (Bupati Kulon Progo),
Komandan Upacara Muhamad Ali dari
Kemenag Kulon Progo dan Perwira Upacara Yohanes Setiyanto.
Pejabat
yang hadir antara lain dr. H. Hasto Wardoyo S.P.G.O(k) (Bupati Kulon Progo), H.
Nurudin, SH. (Kepala Kemenag Kulon Progo), Letkol Lek Bambang Suyono (Dansatradar
215/Congot), Mayor Inf Suwarno (Kasdim 0731/Kulon Progo), Kompol Agus
Supriyanto (Kabag Sumda Polres Kulon Progo), Budi Hartono, S.Si.M.Si (Kakesbangpol
Kulon Progo), Hendri Utomo (Kejaksaan Negeri Kulon Progo), KH. Wasiludin (Ketua
NU Kulon Progo), Jumarin (Ketua Muhamadiyah Kulon Progo), Agung Mabruri (Ketua
FKUB Kulon Progo). Peserta
upacara terdiri dari Pegawai Kantor Kemenag dan KUA, Pegawai dan Guru MAN, MTsN
dan MIN, Guru Pendidikan Agama Non Kemenag, Penyuluh PNS dan PAH, FKDT, FKPP, Siswa
Man I dan Man II, Siswa MTsN dan Siswa MIN.
Sambutan
Menteri Agama RI yang dibacakan Inspektur Upacara antara lain disampaikan bahwa
: Peringatan Hari Amal Bhakti kali ini, kita laksanakan dalam kesederhanaan,
keprihatinan dan kepedulian untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena
dampak dari peristiwa alam dibeberapa wilayah, seperti di Lombok, Palu, Banten
dan Lampung. Menteri Agama mengajak agar
seluruh Jajaran Kementerian Agama, apalagi ditahun politik sekarang ini, untuk
senantiasa menebarkan energi kebersamaan, merawat kerukunan dan menempatkan
diri diatas kepentingan kelompok dan golongan, jaga kebersamaan dan keutuhan
sesama anak bangsa, jauhi saling menebar benci dan saling melempar fitnah keji,
jauhi saling menyuburkan penyakit hati dan saling melukai hati antar sesama
anak negeri. Enam
sasaran strategis Program Kementerian Agama telah digariskan yakni :
meningkatnya kualitas kehidupan umat beragama, meningkatnya harmoni sosial dan
kerukunan umat beragama, meningkatnya kualitas pelayanan keagamaan,
meningkatnya akses layanan pendidikan, meningkatnya mutu pendidikan agama dan
keagamaan, peningkatan kualitas tata kelola pembangunan bidang agama.
Toleransi
beragama dapat dimaknai sebagai sikap menghormati dan menghargai atas perbedaan
yang ada pada pihak lain. Moderasi
beragama adalah upaya mewujudkan pemahaman dan pengamalan agama yang moderat,
yang terhindar dari bentuk pemahaman dan praktek keagamaan yang
berlebih-lebihan serta ekstrim. Seiring
dengan itu, saya mengajak untuk senantiasa menegakkan lima nilai budaya kerja
Kementerian Agama yaitu Integritas,
Profesionalitas, Inovasi, Tanggung Jawab, dan Keteladanan.
Ketahanan
keluarga belakangan ini menghadapi ancaman/ guncangan dan kerapuhan, seperti
terlihat dari tingginya angka perceraian, perkawinan usia dini dan kekerasan
dalam rumah tangga. Untuk itu, saya
minta agar Program Bimbingan Perkawinan dan Konseling Keluarga dijalankan
secara lebih masif, bekerjasama dengan organisasi mitra Kementerian Agama dan Ormas
Keagamaan lainnya. Meskipun
dalam cuaca mendung dan gerimis, upacara berlangsung dengan tertib, khidmad dan
lancar. (Pendim 0731/KP).