Kulon
Progo. Sabtu, 27 April 2019, pukul
14.00-16.05 WIB, bertempat di Alun-Alun Wates, Kabupaten Kulon Progo,
berlangsung Nyadran Agung Tahun 2019 Kabupaten Kulon Progo, yang dihadiri oleh
Ibu Siti Rohyani dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Beni Suharsono,
M.Si (Pani Radya Pati DIY/ Asisten Keistimewaan DIY), dr. H. Hasto Wardoyo,
Sp.OG (K) (Bupati Kulon Progo), Drs. H. Sutedjo (Wakil Bupati Kulon Progo),
Akhid Nuryati, SE., MM (Ketua DPRD Kulon Progo), Drs. H. Agus Riyanto, M.Pd
(Bakor PKP), AKP Sumina, SH (Kasat Binmas Polres Kulon Progo), Kapten Czi
Purnama (Pasipers Kodim 0731/Kulon Progo), Kapten Lek Suratman (Sat Radar 215/
Congot), Seluruh OPD Kabupaten Kulon Progo, Seluruh Forkompimcam se-Kulon Progo
dan warga masyarakat.
Rangkaian
Kegiatan Nyadran Agung Tahun 2019 adalah mengarak gunungan dari Halaman DPRD
Kabupaten Kulon Progo menuju Alun-Alun Wates, dipimpin Sekda Kulon Progo. Sampai di Alun-Alun Wates gunungan tumpeng,
gunungan apem dan gunungan hasil bumi diserahkan kepada Bupati Kulon Progo.
Panitia
Penyelenggara, H. Umar Sanusi (Dewan Kebudayaan Kabupaten Kulon Progo) dalam
laporannya menyampaikan bahwa Acara Nyadran Agung sudah dimulai tadi malam
yaitu Mujahadahan mendoakan para leluhur, dengan harapan semoga dapat diterima
oleh Allah SWT.
Drs.
H. Agus Riyanto, M.Pd (Bakor PKP) dalam sambutannya mengatakan bahwa Acara
Nyadran Agung sudah kita sepakati setiap bulan ruwah untuk melestarikan budaya
jawa, kita warga perantau sangat senang karena Pemda masih melestarikan budaya
dan sekaligus sebagai sarana berkumpul.
Kita juga dapat sumbang saran untuk memajukan pembangunan di Kulon
Progo, sehingga yang menjadi program Pemda dapat segera terlaksana. Program Bakor PKP yaitu masalah kemanusiaan,
budaya dan sosial. Bakor PKP mengajak
agar para perantau ikut membangun Kulon Progo.
Bupati
Kulon Progo dalam sambutannya mengatakan bahwa Acara Nyadran Agung yang
dilaksanakan setiap tahun, bertujuan untuk melestarikan budaya jawa serta mendoakan
para leluhur yang sudah meninggal dunia dan sebagai sarana silahturahmi. Pemda
Kulon Progo juga minta dukungan dan arahan dari Provinsi DIY sehingga
pembangunan di Kulon Progo dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan.
Sambutan
Gubernur DIY yang dibacakan Beni Suharsono, M.Si (Pani Radya Pati DIY/ Asisten
Keistimewaan DIY) antara lain : tradisi
nyadran dilaksanakan sebelum bulan puasa yang tujuannya untuk mengirim doa para
leluhur yang sudah meninggal. Nyadran
bukan hanya ziarah ke makam leluhur tetapi dimaknai gotong royong serta untuk
tambah merekatkan persaudaraan. Nyadran
akan meningkatkan hubungan dengan Tuhan dan manusia, serta memperkuat rasa
nasionalisme karena sesama masyarakat tidak ada sekat-sekat.
Rangkaian
Acara Byadran Agung dilanjutkan dengan ikror, pembacaan doa dan diakhiri dengan
rebutan gunungan. Selama kegiatan
berlangsung dengan tertib, dan berakhir dalam keadaan aman. (Pendim 0731/KP).