Kulon Progo. Jumat (18/06),
Kodim 0731/Kulon Progo menggelar rapat koordinasi pembentukan posko terpadu
Covid 19, yang dipimpin oleh Komandan Kodim 0731/Kulon Progo Letkol Inf Yefta
Sangkakala, S.Sos., dihadiri Bupati, Wakil Bupati, Forkopimda, Kepala OPD,
Kepala RSUD Wates dan Nyi Ageng Serang, Danramil, Kapolsek se-Kabupaten Kulon
Progo, berlangsung di aula Makodim.
Wakil Bupati Fajar Gegana
selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19 mengucapkan terima kasih dan apresiasi
yang setinggi-tingginya kepada Dandim 0731 atas terselenggaranya acara Rakor
ini.
Bupati menyampaikan bahwa
pasien Covid-19 semakin bertambah, di samping itu BOR yang ada di RSUD Wates
dan NAS semakin sedikit, tapi kita tidak boleh melemah semangatnya, kita harus
menjaga kekompakan seluruh komponen yang ada dalam penanganan Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan
mengatakan, gambaran situasi Covid telah kita ketahui bersama setiap sore dan
terakhir data kami telah mencapai 737 orang dengan positif mencapai 94 orang
perhari, yang meninggal mencapai 131 orang. Untuk zona merah ada di Sentolo,
yang masih menjadi klaster adalah SMP 2 Wates namun telah menyebar di keluarga,
klaster lainnya Bank Nusamba Temon dan Dinas Pariwisata, adalagi kasus di
logistik Bandara YIA. Artinya saat ini banyak masyarakat belum taat Prokes.
Berkaitan vaksinasi, kami ucapkan terima kasih kepada TNI dan Polri dalam
menggerakkan masyarakat terutama Lansia, vaksinasi masyarakat mencapai 18% dari
target, namun jika anak-anak dihitung maka baru mencapai 13%.
Dandim menegaskan bahwa
maksud dan tujuan acara ini, sesuai arahan Pangdam IV/Dip bahwa tugas pokok
kami adalah penanganan Covid-19 dan PPKM skala mikro. Cara bertindak kita
adalah dengan penyemprotan desinfektan, himbauan dan dekati tokoh masyarakat,
pemasangan pamflet door to door, himbauan 3T dan 5M, mengajak masyarakat untuk
vaksin, pengawasan Posko PPKM dan pendirian Posko terpadu di tingkat
kabupaten. Upaya yang sudah kita
laksanakan adalah operasi yustisi, pembagian masker, 3T, pemulasaraan jenazah
secara protokol kesehatan.
Sekda menyampaikan bahwa
Posko terpadu ada di Kantor BPBD. Terima kasih kepada Babinsa dan
Bhabinkamtibmas atas dedikasi yang sampai saat ini masih tetap eksis. Menyambut
hari raya Idul Adha, perlu kita antisipasi biarpun tidak ada mudik, pasti ada
satu dua orang yang mudik, kita waspadai karena salah satu penyebab penularan
Covid-19 adalah OTG.
Wakapolres mengajak semua
pihak untuk mendukung PPKM mikro, kita galakkan bersama sesuai Tupoksi
masing-masing. Pemkab agar lebih menekankan kembali kepada jajaran tingkat
kalurahan dan kapanewon, kami dari Polres bersama Kodim siap untuk mendukung
kegiatan tersebut.
Kemenag, terkait naiknya
pasien Covid 19, kami telah mengeluarkan instruksi, intinya agar
penyelenggaraan ibadah di zona merah dihentikan dulu. Hajatan dan ibadah bersama di zona hijau bisa
dilakukan dengan tetap mematuhi Prokes. Pelaksanaan Idul Adha masih menggunakan
aturan sesuai surat edaran Idul Fitri 1442 H. Kegiatan tatap muka di Ponpes
boleh dilakukan dengan mewajibkan santri melakukan tes antigen atau genose dan
apabila ada yang positif agar Isoman dulu.
Kepala RSUD Wates
menyampaikan bahwa terhadap layanan kepada masyarakat yang hasil skrining
reaktif, maka akan kita tindak lanjuti dengan PCR, hal ini menjadi masalah bagi
yang tidak paham. Pihak rumah sakit
diklaim mengcovidkan orang yang meninggal dunia dan hal tersebut sampai
diupload di Medsos, padahal kami sudah sesuai aturan yang telah ditetapkan.
Kajari menambahkan, dari sisi
regulasi terkait penegakan protokol kesehatan terhadap masyarakat kalau dengan
cara persuasif sudah tidak bisa, maka bisa dilakukan sanksi sosial, agar
menjadi pelajaran bagi yang lain.
Pada sesi akhir dilaksanakan
tanya jawab, penyampaian usul saran dari Danramil dan Kapolsek kepada Ketua
Satgas Penanganan Covid-19 terkait perkembangan Covid-19 di wilayah
masing-masing, berikut hambatan yang ada, untuk dicarikan langkah
penyelesaiannya. (Pendim 0731/KP).