Selasa, 19 Desember 2017

BABINSA BUMIREJO KODIM KULON PROGO PANEN PADI BERSAMA PETANI



(Lendah, 18/12/17).  Para petani penggarap lahan persawahan di Desa Bumirejo, Lendah, Kulon Progo, Yogyakarta, mulai melaksanakan panen padi.   Babinsa Bumirejo Koramil 08/Lendah (Serka Sarengat) pada Hari Jum'at (15/12), memantau dan membantu pelaksanaan panen padi bersama masyarakat/petani di wilayah Bumirejo.
Sudah menjadi tugas dan tanggungjawab Babinsa di desa binaannya, untuk melaksanakan pendampingan, pemantauan dan membantu masyarakat dalam bercocok tanam terutama komoditas tanaman padi, jagung dan kedelai.   Kegiatan yang dilaksanakan Babinsa ini dalam rangka untuk mensukseskan program upsus pajale guna meningkatkan ketahanan pangan di daerah/nasional.   Program Upsus Pajale ini dicanangkan pemerintah beberapa tahun yang lalu dan berhasil meningkatkan ketahanan pangan baik di tingkat daerah atau nasional.

Lahan persawahan Bumirejo, meskipun pada banjir yang terjadi akhir bulan Nopember 2017 lalu di wilayah Kulon Progo, terendam air tetap bisa panen, karena air langsung bisa surut.   Serka Sarengat selaku Babinsa Bumirejo bersama PPL, dari mulai pengolahan lahan, penyiapan bibit, penanaman, pemeliharaan tanaman sampai dengan panen selalu mendampingi petani.  Hal ini dilakukan agar tanaman padi tumbuh dengan baik sehingga bisa berproduksi/menghasilkan padi sesuai yang diharapkan.   Setelah panen ini lahan persawahan Desa Bumirejo akan ditanami padi lagi untuk Masa Tanam II, demikian tutur Serka Sarengat. (Pendim 0731/KP).




KASDIM KULON PROGO PIMPIN ZIARAH DALAM RANGKA HARI JUANG KARTIKA

 (Wates 14/12/17).  Mayor Inf Ary Susetyo (Kasdim 0731/Kulon Progo) pimpin Ziarah Bersama dalam rangka Hari Juang Kartika Tahun 2017, pada Hari Kamis (14/12), pukul 07.00 WIB sampai dengan selesai, di Taman Makam Pahlawan Giripeni, Wates, Kulonprogo, Yogyakarta.                                 


Pelaksanakan Ziarah Bersama dalam rangka Hari Juang Kartika di Taman Makam Pahlawan Giripeni Wates, diikuti oleh Anggota Kodim 0731/Kulon Progo dan Kanminvetcad IV-17/Kulon Progo.  Sebagai pimpinan rombongan Ziarah Bersama  Mayor Inf Ari Susetyo (Kasdim 0731/Kulon Progo).  Peserta Ziarah Bersama terdiri dari satu peleton Perwira, dua peleton Bintara/Tamtama dan satu peleton ASN Kodim 0731/Kulon Progo.  Hadir juga dalam acara Ziarah Bersama ini Wakil Ketua Persit KCK Cabang XXXII Kodim 0731/Kulon Progo beserta segenap pengurus.

Rangkaian kegiatan ziarah yang dilaksanakan diawali dengan penghormatan kepada arwah para pahlawan dipimpin oleh pimpinan ziarah, dilanjutkan dengan peletakan karangan bunga dan tabur bunga oleh pimpinan ziarah diikuti oleh seluruh yang hadir dalam acara ziarah bersama ini.            Demikian pelaksanaan ziarah dan tabur bunga dalam rangka memperingati Hari Juang Kartika Tahun 2017 Kodim 0731/Kulon Progo dapat berjalan dengan lancar, tertib dan aman. (Pendim 0731/KP).





ANGGOTA KODIM KULON PROGO BANTU BENDUNG TANGGUL JEBOL




(Panjatan, 13/12/17).   Pada hari Selasa (12/12), mulai pukul 07.00 sampai dengan selesai di Tanggul Sungai Sen Desa Krembangan, Panjatan, Kulon Progo, DIY, anggota Kodim 0731/Kulon Progo melaksanakan Karya Bhakti memperbaiki/membendung Tanggul Sungai Sen yang jebol sepanjang 12 meter akibat banjir.
Karya Bhakti besar-besaran ini dihadiri oleh Sudarmanto, S.IP., M.Si (Camat Panjatan) beserta jajarannya, Anggota Kodim 0731/Kulon Progo dipimpin oleh Kapten Inf Sujarwo (Danramil 10/ Panjatan), Anggota Polsek Panjatan dipimpin oleh AKP Gunardi Tejamurti, SH (Kapolsek Panjatan) dan warga masyarakat setempat.
Sasaran karya bhakti yaitu memperbaiki/membendung tanggul Sungai Sen yang jebol susulan.  Tanggul yang jebol pada waktu bencana banjir pertama dulu sudah diperbaiki dan dibronjong, karena adanya banjir susulan tanggul sebelahnya ikut jebol.  Perbaikan/pembendungan tanggul yang jebol susulan ini dengan menggunakan pancang bambu, daun kelapa, batu dan empyak bambu.  Ditengah derasnya aliran air sungai dan guyuran hujan anggota Kodim, Polsek dan Masyarakat bahu membahu memperbaiki/membendung tanggul agar air tidak lagi mengalir ke persawahan dan pekarangan Dusun Gesikan, yang pada banjir pertama sempat terendam bahkan sampai masuk kedalam rumah penduduk setinggi 1 meteran.  

Camat Panjatan mengatakan bahwa setelah dibuat bendungan dengan bambu, daun kelapa dan empyak akan dilanjutkan dengan pengurugan tanah dengan menggunakan alat berat.   Pengurugan akan dilaksanakan setelah kondisi tanah tanggul agak keras, karena jalan masuk alat berat hanya bisa lewat tanggul yang jaraknya sekitar 1 km, sedangkan kondisi tanggul masih basah dan rawan jebol.   Karya Bhakti di wilayah Panjatan ini akan berlanjut, mengingat masih terdapat kerusakan di beberapa titik akibat dari bencana banjir/tanggul jebol ini. (Pendim 0731/KP).





DANDIM KULON PROGO DAMPINGI DIRJEN TANAMAN PANGAN TINJAU LAHAN SAWAH YANG TERANCAM GAGAL PANEN



(Galur, 12/12/17).   Badai Cempaka dan hujan lebat di wilayah Kulon Progo yang terjadi di akhir bulan Nopember 2017 yang lalu mengakibatkan beberapa desa terkena bencana banjir. Salah satu desa yang terdampak adalah Desa Tirtorahayu, Galur, Kulon Progo.  Persawahan dan pekarangan tergenang air akibat derasnya hujan dan luapan sungai Sen yang mengalami pendangkalan.  Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Ir. Gatot Iriyanto, pada Hari Senin (11/12), pukul 10.30 WIB s.d. 11.30 WIB, meninjau sungai Sen dan lahan persawahan yang terancam gagal panen tersebut.   Lahan persawahan seluas 407 hektar yang berada di Desa Tirto Rahayu, Galur, Kulon Progo, Yogyakarta, terancam gagal panen karena mengalami puso.
Pada peninjauan lahan persawahan dan sungai Sen ini  Bapak Dirjen didampingi oleh Kepala Dinas Pertanian Propinsi DIY, Drs. H. Sutedjo (Wakil Bupati), Letkol Arm Teguh Tri Prihanto Usman, S. Sos., M.M. (Dandim 0731/Kulon Progo), Ir. Bambang (Kepala Dinas Pertanian Kulon Progo) beserta Jajarannya, Kapten Inf Wiyono (Pasiter), Kepala Dinas Karantina Kementan RI, Kepala BPPH Kulon Progo, Anggota Koramil 09/Galur dan Kepala Desa Tirto Rahayu beserta Perangkatnya.
Dari hasil peninjauan, tanaman padi di lahan seluas 407 hektar yang terletak di Desa Tirto Rahayu terancam gagal panen karena puso. Sedangkan meluapnya sungai Sen dikarenakan terjadi pendangkalan dan  banyaknya tumbuhan krangkungan yang menghambat aliran air.  Menurut salah seorang sumber mengatakan bahwa pendangkalan sungai ini karena sudah puluhan tahun tidak diadakan pengerukan. Dari hasil peninjauan ini Dirjen Tanaman Pangan menginformasikan dan berkoordinasi dengan Danrem 072/Pmk via telepon.   Dari hasil koordinasi Danrem meminta agar Dandim 0731/Kulon Progo atau Koramil 09/Galur, mendata titik-titik mana saja yang perlu diadakan pengerukan dan melaporkan ke Korem 072/Pmk, agar segera dapat diambil langkah selanjutnya.
Meskipun ratusan hektar tanaman padi di Tirto Rahayu, Galur, Kulon Progo ini mengalami puso dan terancam gagal panen, Wakil Bupati Kulon Progo (Drs. H. Sutedjo) menyampaikan bahwa warga Kulon Progo tidak akan kelaparan, hal ini dikarenakan stock beras di Gudang Bulog mencukupi atau tidak perlu dikhawatirkan. (Pendim 0731/KP).