Bupati
Kulon Progo,(dr.H.Hasto Wardoyo, S.P.OG (K), mengatakan bahwa wilayah Kulon Progo
secara administrasi memiliki 12 Kecamatan yang terdiri dari 87 desa dan 1
kelurahan, yang mana dari 4 kecamatan 10 desa diantaranya merupakan wilayah
yang mempunyai kawasan pesisir. Pantai Kulon Progo sebagai salah satu wilayah
di DIY yang memiliki potensi sektor kelautan/perikanan yang cukup besar. Kondisi Geografis, Demografis dan Sosial Ekonomi
masyarakat wilayah pesisir Kabupaten Kulon Progo memberikan ruang yang cukup
luas untuk pengembangan sektor tersebut.
Sambutan
Gubernur DIY yang disampaikan oleh Sekda DIY (Ir. Gatot Septiadi), intinya beliau
menyambut baik dan mengapresiasi terkait dengan inisiasi Kepala BNPB Pusat yang
telah memberikan motivasi kepada kita semua warga Kulon Progo terutama warga
desa yang melaksanakan penanaman Green Belt Cemara Udang.
Pada
kesempatan ini dilakukan “Ikrar Bela Alam” oleh para relawan yang isinya : “Kami
/ Relawan Penanggulangan Bencana Daerah Istimewa Yogyakarta Menyadari / Bahwa / Sebagian Besar Kejadian
Bencana/ Diakibatkan oleh Kerusakan Alam.
Menyikapi Kondisi Tersebut Kami /Relawan Penanggulangan Bencana Daerah
Istimewa Yogyakarta / Berikrar / AKAN BELA ALAM Dengan Segenap Kemampuan Kami.”
Kepala
BNPB Pusat ( Letjen TNI Doni Munardo) mengatakan merupakan sebuah program yang
direncanakan oleh BNPB Pusat, karena berdasarkan data, hampir sebagian besar
wilayah Pantai Barat Sumatera mulai dari Aceh, Sumatera Barat, Bengkulu,
Lampung Selatan sampai Bagian Selatan Banten Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur
sampai Timur Indonesia termasuk arah Utara Maluku dan Maluku Utara serta Papua Bagian
Barat, hampir semuanya pernah dilanda tsunami pada ribuan tahun yang lalu
maupun dalam kurun waktu 30 tahun terakhir .
Dengan
menanam pohon sudah terbukti banyak masyarakat kita yang selamat, seperti masyarakat
yang ada di Selat Sunda khususnya daerah Labuan, didepan/bagian pantainya
terdapat tanaman dengan ukuran yang cukup besar mereka selamat dari tsunami,
demikian juga di Aceh, tidak sedikit masyarakat yang selamat karena
perlindungan dari tanaman-tanaman tersebut.
Di Donggala Sulawesi Tengah sebuah pemukiman masyarakat, penduduknya
bisa selamat sedangkan yang lain jadi korban.
Oleh
karena itu maka kita ikut membantu mengurangi risiko terhadap ancaman tsunami. Kegiatan hari ini / sore ini ditempat yang
juga sangat menarik, dimana Yogjakarta merupakan salah satu kota perjuangan
pada masa lalu, memiliki semangat bukan hanya berjuang pada periode penjajahan,
tetapi juga berjuang untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, sejahtera. Pelayanan Publik yang tertinggi bagi kita terutama
Aparatur Sipil Negara adalah bisa melindungi warga Negara. Kita juga
menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada adik-adik relawan yang
telah ikut hadir dalam acara ini dan telah mendeklarasikan “Ikrar Bela Alam”.
Acara
dilanjutkan dengan Penanaman Pohon Cemara Udang secara simbolis oleh Kepala
BNPB Pusat didampingi Pejabat lain yang hadir pada acara tersebut. Kepala BNPB Pusat beserta rombongan
didampingi Bupati Kulon Progo dan Komandan Kodim 0731/Kulon Progo selanjutnya
mengunjungi Obyek Wisata Mangrove yang berada di Pasirmendit, Jangkaran, Temon
Kulon Progo.
Pohon
Cemara Udang adalah tanaman dengan nama ilmiah Casuarina Equi Sehfolia. Kenapa
disebut cemara udang karena gaya hidupnya yang meliuk walaupun sudah tumbuh
bertahun tahun lamanya. Cemara Udang
sangat cocok tumbuh didaerah pasisir dengan pantai berpasir yang suhu udaranya
lebih tinggi. Adapun manfaat Pohon Cemara
Udang diantaranya adalah untuk menahan kekuatan angin yang menerpa di daerah
pesisir dan juga meneduhkan kawasan pesisir. Tamanan ini juga berguna untuk
menahan erosi dan abrasi di wilayah pantai.
(Pendim 0731/KP).