(Wates,
4/7/18). Rabu ( 4/7), pukul 09.30 sampai dengan selesai , bertempat di
Gedung Pertemuan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten
Kulon Progo, telah berlangsung pengarahan terkait Kewaspadaan Dini, Penanganan
Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme yang diikuti Jajaran Forkopimcam dan Kepala
Desa se-Kulon Progo oleh dr. H. Hasto Wardoyo, Sp. OG(K) (Bupati Kulon Progo), Letkol
Inf Dodit Susanto, A. Md. (Dandim 0731/Kulon Progo), AKBP
Anggara Nasution, SH. SIK. MM., (Kapolres Kulon Progo).
Hadir
pula dalam kegiatan ini Kasat Polisi Pamong Praja Kulon Progo, Drs Sumiran, Para
Pejabat Utama Satuan Polisi Pamong Praja Kulon Progo, Seluruh Camat Kabupaten
Kulon Progo, Kapolsek jajaran Polres Kulon Progo, Danramil Jajaran Kodim 0731/Kulon
Progo dan Kades se-Kabupaten Kulon Progo.
Bupati
Kulon Progo mengatakan bahwa pertemuan ini dalam rangka Temu Forkopimcam dalam
penanganan perlindungan masyarakat khususnya intoleransi dan radikalisme. Hal ini sesuai Edaran Gubernur DIY, apalagi
jelang tahun Politik agenda Pemilu Nasional.
Terimakasih untuk Kapolres dan Dandim yang nantinya menjadi Leaders dalam
penanganan kamtibmas di Kulon Progo. Bahwa
kondisi saat ini ditengarahi ada sumber-sumber radikalisme dan fundamental
disekitar kita, dilingkungan pendidikan yang ada di Yogyakarta apalagi dengan
adanya pembangunan bandara disini. Saya
sudah bentuk Peraturan Bupati tentang Pemberdayaan Satuan Linmas. Bahwa dalam hal ini Linmas harus miliki
SDM-SDM yang bagus, yang usia muda sehingga nantinya perlu ada tambahan
pembinaan dari Kapolres juga sehingga tercipta peningkatan kemampuan skill.
Komandan
Kodim 0731/KP, Letkol Inf Dodit Susanto, A. Md., pada kesempatan ini memberikan materi
tentang gambaran umum radikalisme. Menjadi
hal umum bahwa wajah dunia saat ini telah terjadi degradasi kultur. Skema populasi/pertumbuhan jumlah penduduk
melebihi jumlah ketersediaan pangan. Hal tersebut cepat atau lambat akan
berdampak ke negeri ini apalagi kedepan dipastikan akan terjadi perebutan
energy. Salahsatu contoh konkrit adalah
ketika ada pembangunan Bandara di Kulon Progo, ternyata justru terjadi
demonstrasi dan unjukrasa di Makasar. Jaman
sekarang semua dengan cepat dapat dipublikasi dan diketahui orang. Harapan saya, untuk semua perangkat dan
aparatur mulai dari tingkat desa agar senantiasa bijak dalam melakukan berbagai
hal. Siapa lagi yang akan
mempertahankan dan mengayomi wilayah ini kalau bukan kita semua. Mari kita fokus dalam setiap kegiatan agar
ada yg kita ambil, kita manfaatkan dan kita berikan ke orang disekitar kita. Pengabdian adalah utk masyarakat diwilayah
kita.
Kapolres
Kulon Progo, AKBP Anggara Nasution, SH. SIK. MM., pada sesi terakhir memaparkan
tentang Radikalisme dan Terorisme. Dengan
adanya Pengarahan Pencegahan Intoleransi,
Radikalisme, dan Terorisme ini agar optimalisasi peran seluruh Aparat Kecamatan
dan Desa untuk meningkatkan potensi ketahanan masyarakat desa dalam
menanggulangi RET (Radikalisme , Intoleransi dan Terorisme). Pencegahan
Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme diharapkan semua elemen
masyarakat dapat terlibat agar potensi Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme
tidak dapat tumbuh di Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Pendim 0731/KP).