Kamis, 05 Juli 2018

Coffee Morning Dandim Kulon Progo Bersama Mitra Kodim



(Wates, 5/7/18).   Kamis (5/7), bertempat di Aula Makodim 0731/Kulon Progo, segenap Mitra Kodim 0731/Kulon Progo, bersilaturahmi dengan Dandim beserta Para Danramil Jajaran Kodim 0731/Kulon Progo, dalam rangka acara Coffee Morning Dandim bersama mitra Kodim.  .

Kedatangan para mitra Kodim 0731/Kulon Progo, disambut langsung oleh Letkol Inf Dodit Susanto, A. Md., (Dandim 0731/Kulon Progo).  Mitra Kodim yang hadir pada Coffee Morning ini adalah Kepala Kesbangpol Kulon Progo (Bapak Budi Hartono),  Bapak Agus Setyawan dari Dinas PMD Dalduk dan KB, Bapak Kelik.S dari DPU Kulon Progo, Para Pengusaha, Kepala/Staf dari Bank-Bank yang ada di Kulon Progo dan Bank Jogja, dari Relawan Jajaran Progo Menoreh (JPM).

Pada kesempatan yang baik ini Letkol Inf Dodit Susanto, A. Md., memperkenalkan diri sebagai Dandim baru di Kulon Progo.  Lebih lanjut Dandim megatakan bahwa dalam waktu dekat akan dilaksanakan program cetak sawah baru di wilayah Nanggulan dan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Pagerharjo Samigaluh. Untuk itu Dandim menyampaikan kepada para Mitra Kodim, barangkali ada yang berkenan untuk membantu mensukseskan program tersebut, Kodim siap untuk menyalurkan, selagi itu tidak melanggar atau menyimpang dari aturan.  Kepada JPM Dandim berharap kerjasamanya dalam pengamanan rute baik itu even TMMD, maupun kegiatan lain yang dilaksanakan di perbukitan Menoreh untuk mengurangi resiko kecelakaan.

Acara Coffee Morning Dandim bersama Mitra Kodim 0731/Kulon Progo, dapat terselenggara dengan baik dan lancar. (Pendim 0731/KP).  





Babinsa Hargotirto Kokap Karya Bhakti Pembuatan Drainase



(Kokap, 5/7/18).  Selasa (3/7), pukul 08.00 WIB sampai dengan selesai Serka Maryanto, Babinsa Hargotirto, Koramil 03/Kokap, melaksanakan karya bhakti bersama masyarakat Dusun.Tirto, Hargotirto, Kokap, Kulon Progo.

Serka Maryanto menuturkan bahwa sasaran karya bhakti adalah pembuatan drainase jalan yang berada di Dusun Tirto.   Dengan dibangunnya drainase ini diharapkan kedepan, apabila terjadi hujan deras air tidak menggenang kemana-mana akan tetapi bisa langsung mengalir melalui drainase ini, langsung menuju ke sungai.   Bangket irigasi yang dibuat permanen diharapkan mampu menahan erosi tanah akibat aliran air, sehingga dapat mengurangi bahaya longsor.    Dusun Tirto, Desa Hargotirto berada di Kecamatan Kokap dan merupakan daerah penggunungan dengan tebing-tebing yang cukup curam.  Apabila tiba musim hujan wilayah ini rawan terhadap bencana tanah longsor.

Kegiatan karya bhakti ini akan berlanjut sampai selesai seratus persen, dan apabila anggaran masih sisa dan mencukupi akan dialokasikan ke sasaran lainnya.  Dengan bergotong-royong warga Dusun Tirto, bahu membahu untuk menyelesaikan pekerjaan ini, demikian tambah Serka Maryanto. (Pendim 0731/KP).





Kewaspadaan Terhadap Radikalisme dan Terorisme



 
(Wates, 4/7/18).    Rabu ( 4/7), pukul  09.30 sampai dengan selesai , bertempat di Gedung Pertemuan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Kulon Progo, telah berlangsung pengarahan terkait Kewaspadaan Dini, Penanganan Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme yang diikuti Jajaran Forkopimcam dan Kepala Desa se-Kulon Progo oleh dr. H. Hasto Wardoyo, Sp. OG(K) (Bupati Kulon Progo), Letkol Inf Dodit Susanto, A. Md. (Dandim 0731/Kulon Progo), AKBP Anggara Nasution, SH. SIK. MM., (Kapolres Kulon Progo).

Hadir pula dalam kegiatan ini Kasat Polisi Pamong Praja Kulon Progo, Drs Sumiran, Para Pejabat Utama Satuan Polisi Pamong Praja Kulon Progo, Seluruh Camat Kabupaten Kulon Progo, Kapolsek jajaran Polres Kulon Progo, Danramil Jajaran Kodim 0731/Kulon Progo dan Kades se-Kabupaten Kulon Progo.

Bupati Kulon Progo mengatakan bahwa pertemuan ini dalam rangka Temu Forkopimcam dalam penanganan perlindungan masyarakat khususnya intoleransi dan radikalisme.  Hal ini sesuai Edaran Gubernur DIY, apalagi jelang tahun Politik agenda Pemilu Nasional.  Terimakasih untuk Kapolres dan Dandim yang nantinya menjadi Leaders dalam penanganan kamtibmas di Kulon Progo.  Bahwa kondisi saat ini ditengarahi ada sumber-sumber radikalisme dan fundamental disekitar kita, dilingkungan pendidikan yang ada di Yogyakarta apalagi dengan adanya pembangunan bandara disini.   Saya sudah bentuk Peraturan Bupati tentang Pemberdayaan Satuan Linmas.  Bahwa dalam hal ini Linmas harus miliki SDM-SDM yang bagus, yang usia muda sehingga nantinya perlu ada tambahan pembinaan dari Kapolres juga sehingga tercipta peningkatan kemampuan skill.

Komandan Kodim 0731/KP, Letkol Inf Dodit Susanto,  A. Md., pada kesempatan ini memberikan materi tentang gambaran umum radikalisme.   Menjadi hal umum bahwa wajah dunia saat ini telah terjadi degradasi kultur.  Skema populasi/pertumbuhan jumlah penduduk melebihi jumlah ketersediaan pangan. Hal tersebut cepat atau lambat akan berdampak ke negeri ini apalagi kedepan dipastikan akan terjadi perebutan energy.   Salahsatu contoh konkrit adalah ketika ada pembangunan Bandara di Kulon Progo, ternyata justru terjadi demonstrasi dan unjukrasa di Makasar.   Jaman sekarang semua dengan cepat dapat dipublikasi dan diketahui orang.   Harapan saya, untuk semua perangkat dan aparatur mulai dari tingkat desa agar senantiasa bijak dalam melakukan berbagai hal.   Siapa lagi yang akan mempertahankan dan mengayomi wilayah ini kalau bukan kita semua.  Mari kita fokus dalam setiap kegiatan agar ada yg kita ambil, kita manfaatkan dan kita berikan ke orang disekitar kita.  Pengabdian adalah utk masyarakat diwilayah kita.

Kapolres Kulon Progo, AKBP Anggara Nasution, SH. SIK. MM., pada sesi terakhir memaparkan tentang Radikalisme dan Terorisme.   Dengan adanya Pengarahan Pencegahan  Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme ini agar optimalisasi peran seluruh Aparat Kecamatan dan Desa untuk meningkatkan potensi ketahanan masyarakat desa dalam menanggulangi RET (Radikalisme , Intoleransi dan Terorisme).  Pencegahan  Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme diharapkan semua elemen masyarakat dapat terlibat agar potensi Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme tidak dapat tumbuh di Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Pendim 0731/KP).
 





Syawalan Bersama Gubernur D.I. Yogyakarta di Taman Budaya Kulon Progo



(Pengasih, 4/7/18).  Masih dalam suasana Hari Raya Idul Fitri 1439 H, Pemerintah Daerah Kulon Progo menyelenggarakan acara Syawalan Gubernur beserta Jajaran Pemda DIY, pada Hari Selasa (3/7), bertempat di Pendopo Taman Budaya Kulon Progo.
Hadir pula dalam acara tersebut, Bupati Kulon Progo dr. H. Hasto Wardoyo, Sp. OG(K) beserta ibu, Wakil Bupati Kulon Progo Drs .H. Sutedjo beserta ibu, Dandim 0731/Kulon Progo, Letkol Inf Dodit Susanto, A. Md. beserta Para Danramil, Kapolres Kulon Progo, AKBP Anggara Nasution, SH. SIK. MM., beserta Jajarannya, Forkompinda Kulon Progo, Kepala OPD, Camat, Kepala Desa dan para Tokoh Agama serta Tokoh Masyarakat

Dalam sambutannya, Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo menyampaikan beberapa program pembangunan yang dilaksanakan Pemkab Kulon Progo antara lain seperti pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA), Program Bedah Menoreh, dan pelaksanaan Bantuan Pangan Non Tunai yang diselaraskan dengan Bela Beli Kulon Progo.  Untuk memindahkan sebagian warga yang masih berada di IPL, Bupati bersama PT.AP I dan jajaran terkait tetap berusaha dengan cara yang manusiawi, masing-masing dilakukan pemetaan kondisinya, bahkan hewan peliharaanpun diperhatikan.  Saat ini Pemda dan PT Angkasa Pura sudah menyewakan 20 unit rumah yang bisa dipakai warga. Ada pula rumah Magersari di Kedundang, Kecamatan Temon. Bersama Kementerian dan Instansi terkait, Sumber Daya Manusia juga disiapkan dalam menyambut keberadaan bandara.

Bupati juga menyampaikan terimakasih kepada Gubernur DIY akhirnya bedah menoreh masuk FS (Feasibility Study) yang dilakukan oleh jajaran Pemerintah DIY. Bupati juga menyampaikan pembangunan karakter yang dilaksanakan di Kulon Progo dengan adanya Perda Pendidikan karakter yang dilaksanakan mulai Januari 2018, yang meliputi Pendidikan Religiusitas, Pendidikan Pengamalan Pancasila dan Pendidikan Kemataraman.
Gubernur DIY selain memberikan berbagai hal terkait pembangunan di Kulon Progo, salah satunya mengenai kondisi geografis yang spesifik di Kulon Progo, sehingga memerlukan strategi khusus. Disampaikan juga bahwa saat ini jaman sudah berbeda, pergantian hak milik tanah pasti terjadi dan saat ini sudah tidak bisa lagi sedumuk batuk, senyari bumi. Yang penting untuk pembebasan tanah ganti yang diberikan harus murwat.  Bagaimana masyarakat terkondisikan baik, yang penting masyarakat tidak dirugikan tapi diuntungkan.  (Pendim 0731/KP).