Kamis, 05 Juli 2018

Syawalan Bersama Gubernur D.I. Yogyakarta di Taman Budaya Kulon Progo



(Pengasih, 4/7/18).  Masih dalam suasana Hari Raya Idul Fitri 1439 H, Pemerintah Daerah Kulon Progo menyelenggarakan acara Syawalan Gubernur beserta Jajaran Pemda DIY, pada Hari Selasa (3/7), bertempat di Pendopo Taman Budaya Kulon Progo.
Hadir pula dalam acara tersebut, Bupati Kulon Progo dr. H. Hasto Wardoyo, Sp. OG(K) beserta ibu, Wakil Bupati Kulon Progo Drs .H. Sutedjo beserta ibu, Dandim 0731/Kulon Progo, Letkol Inf Dodit Susanto, A. Md. beserta Para Danramil, Kapolres Kulon Progo, AKBP Anggara Nasution, SH. SIK. MM., beserta Jajarannya, Forkompinda Kulon Progo, Kepala OPD, Camat, Kepala Desa dan para Tokoh Agama serta Tokoh Masyarakat

Dalam sambutannya, Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo menyampaikan beberapa program pembangunan yang dilaksanakan Pemkab Kulon Progo antara lain seperti pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA), Program Bedah Menoreh, dan pelaksanaan Bantuan Pangan Non Tunai yang diselaraskan dengan Bela Beli Kulon Progo.  Untuk memindahkan sebagian warga yang masih berada di IPL, Bupati bersama PT.AP I dan jajaran terkait tetap berusaha dengan cara yang manusiawi, masing-masing dilakukan pemetaan kondisinya, bahkan hewan peliharaanpun diperhatikan.  Saat ini Pemda dan PT Angkasa Pura sudah menyewakan 20 unit rumah yang bisa dipakai warga. Ada pula rumah Magersari di Kedundang, Kecamatan Temon. Bersama Kementerian dan Instansi terkait, Sumber Daya Manusia juga disiapkan dalam menyambut keberadaan bandara.

Bupati juga menyampaikan terimakasih kepada Gubernur DIY akhirnya bedah menoreh masuk FS (Feasibility Study) yang dilakukan oleh jajaran Pemerintah DIY. Bupati juga menyampaikan pembangunan karakter yang dilaksanakan di Kulon Progo dengan adanya Perda Pendidikan karakter yang dilaksanakan mulai Januari 2018, yang meliputi Pendidikan Religiusitas, Pendidikan Pengamalan Pancasila dan Pendidikan Kemataraman.
Gubernur DIY selain memberikan berbagai hal terkait pembangunan di Kulon Progo, salah satunya mengenai kondisi geografis yang spesifik di Kulon Progo, sehingga memerlukan strategi khusus. Disampaikan juga bahwa saat ini jaman sudah berbeda, pergantian hak milik tanah pasti terjadi dan saat ini sudah tidak bisa lagi sedumuk batuk, senyari bumi. Yang penting untuk pembebasan tanah ganti yang diberikan harus murwat.  Bagaimana masyarakat terkondisikan baik, yang penting masyarakat tidak dirugikan tapi diuntungkan.  (Pendim 0731/KP).





Tidak ada komentar:

Posting Komentar