Kulon
Progo. Komandan Kodim 0731/Klp Letkol Inf Nurwaliyanto bersama Unsur Forkopimda
dan Kepala OPD terkait, Selasa (14/06/22) melaksanakan rakor di Ruang Rapat
Menoreh Pemda, dalam rangka cipta kondisi dan stabilitas wilayah Kabupaten
Kulon Progo, menjelang perayaan Idul Adha 1443 H / 2022 M.
Kaban
Kesbangpol Budi Hartono, S.Si., M.Si., menyampaikan bahwa rapat kali ini akan
membahas kesiapan terkait perayaan Idul Adha, yang mana kondisi saat ini
terdapat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.
Kadispertan
Ir. Muh. Aris Nugroho, M.M.A., menjelaskan bahwa virus ini menyerang ternak sapi,
babi, kambing dan domba, dengan masa inkubasi 1-14 hari, menularnya melalui
udara sampai jarak 10 km, dari sisi kematian secara umum masih kecil dan yang
rentan adalah bayi ternak, penyakit ini menyerang gusi, gigi, lidah dan kuku, penularan
melalui kontak langsung antar ternak dan tidak menular ke manusia.
Kita
telah edukasi kepada masyarakat agar tidak ada kepanikan di tingkat peternak, kita
lakukan uji sempel di Balai Kalurahan Pandowan dan mengambil langkah pencegahan
dengan pengobatan pada ternak positif/suspek, penyemproten desinfektan dan edukasi
masyarakat. Sebagai himbauan untuk pemotongan
hewan kurban agar dilakukan di tempat asal ternak untuk menghindari mobilisasi
ternak. Kepala
Kemenag K.H. Wahib Jamil, S.Ag., M.Pd., menjelaskan, hukum berqurban adalah
sunah muakkad bagi umat Islam yang sudah baliqh, berakal dan mampu, hewan
qurban harus dalam kondisi sehat. Potensi problem ada pada perbedaan waktu
sholat ied dan penyembelihan hewan qurban.
Kami melalui Kepala KUA dan Penyuluh telah melakukan edukasi ke
masyarakat.
Kapolres
Kulon Progo AKBP Muharomah Fajarini, S.H., S.I.K., mengatakan bahwa kebutuhan hewan qurban diambil dari lokal dari
luar. Tentu ada kerawanan baik kesehatan maupun pidana, lalu lintas ternak ini
juga berimplikasi terhadap faktor-faktor sosial. Kita harus berupaya mencegah jangan sampai menjadi
ruang konflik. Untuk perayaan takbiran Idul Adha kita edukasi dan antisipasi agar
tidak berkeliling karena berpotensi terjadi kerawanan.
Dandim
0731/Klp Letkol Inf Nurwaliyanto, berharap agar segera diupayakan pengelolaan hewan
yang belum terpapar infeksi supaya tetap sehat, mungkin perlu langkah
pencegahan dengan pemberian suplemen dan vaksin.
Kajari
Kulon Progo Ardi Suryanto, S.H., M.H., meminta agar surat edaran dari pemerintah
harus tersampaikan ke tingkat masyarakat, bentuk sosialisasi ini penting,
karena jika hanya melalui satgas, tentu ada keterbatasan, seperti saat kita
mengedukasi masyarakat tentang pandemi Covid-19, faktanya masih banyak
masyarakat yang enggan menggunakan masker.
Menanggapi
apa yang telah disampaikan Pj. Buapti Kulon Progo Drs. Tri Saktiyana, M.Si., mengatakan,
PMK sebenarnya sudah ada sejak tahun 1887. Antisipasi wabah ini kita lakukan
langkah atau strategi diantaranya intelektual sebagai langkah percepatan, manajemen
sebagai langkah penguatan dan perilaku sebagai langkah bersama dalam
menghilangkan PMK. Dalam perayaan Idul
Adha, kami juga berharap agar takbiran keliling tidak menggunakan jalur-jalur
besar atau jalur protokol, namun hanya dilakukan di lingkup tingkat kalurahan
masing-masing.
Hadir
dalam acara tersebut Pj. Bupati, Dandim 0731/Klp, Kapolres, Kajari, Plh. Danyon
B Brimobda DIY, Kasi Lamja Satradar 215/Congot, Asisten Pemerintahan dan
Kesejahteraan Sekda Kulon Progo, Kaban Kesbangpol, Kadispertan, Kadis Perindag,
Kepala Pelaksana BPBD, Ka Kemenag dan Kabag
Kesra Sekda Kulon Progo, (Pendim 0731).