Minggu, 21 Maret 2021

Launching Karya Tari Penyambutan “Sri Kayun” digelar di Puncak Wisata Suroloyo Samigaluh Kulon Progo

Kulon Progo. Minggu (21/03/2021), Danramil 04/Samigaluh Kodim 0731/Kulon Progo Kapten Inf Supardi, mengikuti acara Launching  Karya Tari Penyambutan Sri Kayun oleh Bupati Kulon Progo Drs. H. Sutedjo, yang berlangsung di Tegal Kepanasan, Puncak Suroloyo Pedukuhan Keceme, Kalurahan Gerbosari, Kapanewon Samigaluh. 

Bupati Kulon Progo menyampaikan apresiasi, dukungan serta ucapan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini, sebagai wujud kepedulian Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Kulon Progo terhadap pengembangan seni sendratari dalam mendukung program pembangunan kepariwisataan berbasis budaya, dimasa pandemi Covid 19 ini. 

Kegiatan pada hari ini didukung oleh para Kepala OPD yang terlibat dalam pementasan secara langsung sebagai penari pendukung yakni Kadis Kebudayaan beserta Sekretaris, Kadis Koperasi dan UKM, Kadis Perdagangan dan Perindustrian, Direktur RSUD Nyi Ageng Serang. Ini merupakan hal yang luar biasa bahwa para petinggi OPD mau meluangkan waktu untuk berlatih dan mempersiapkan segala sesuatunya untuk kesuksesan kegiatan pada hari ini. 

Kalimat Sri Kayun berasal dari dua kata yakni Sri dan Kayun. Sri artinya pantas, asri dan cantik (putri yang ayu, sedangkan dalam bahasa Sansekerta artinya terang, kecantikan dan kemakmuran. Kayun artinya laku atau laris, sehingga Sri Kayun menggambarkan Kulon Progo yang asri, cantik bagaikan putri ayu jelmaan Dewi Padi yang melambangkan kemakmuran serta menawan hati, seiring dengan pembangunan di berbagai sektor yang berkembang dengan pesat, dengan tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal. 

Semoga karya tari yang diciptakan ini bisa benar-benar menjadi ikon seni budaya khas Kulon Progo dan dikenal oleh masyarakat luas. Seperti halnya Tari Angguk yang menjadi tarian khas Kulon Progo, semoga Tari Penyambutan Sri Kayun ini juga bisa menjadi tari khas dan dikenal masyarakat luas. 

Hari ini juga ditampilkan pentas fragmen Tari Mahabarata Suroloyo Wrehaspati" yang merupakan kisah Lembu Andini melawan Hyang Manikmaya yang dikemas dalam sebuah sajian yang sangat menarik.  Kisah-kisah yang sarat dengan nilai-nilai sangat layak untuk terus digali dan dilestarikan agar generasi muda mengenal dan ikut melestarikannya. 

Akhirnya dengan mengucap "Bismillahirrahmanirrahim" karya Tari Penyambutan Sri Kayun secara resmi saya tetapkan menjadi tari penyambutan resmi di Kulon Progo.  Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, senantiasa meridhoi setiap usaha kita bersama. Aamiin.  

Tampak hadir dalam giat tersebut Bupati, Ketua DPRD, Ketua Komisi IV DPRD, Kadis Kebudayaan, Kadis Pariwisata, Ketua HPI, Ketua Dewan Kebudayaan, Kepala BOB (Badan Otoritas Borobudur) Kementerian Pariwisata RI, Forkopimka Samigaluh, Panewu se-Kabupaten Kulon Progo, Lurah dan Pamong Kalurahan Gerbosari. (Pendim 0731/KP).