KULON
PROGO. Komandan Kodim 0731/Kulon Progo Letkol Arh Viki Herwandi, S.Sos.,
bersama Forkopimda dan Pejabat terkait, melaksanakan Rapat Koordinasi Internal
terkait Swasembada Pangan dan Makan Bergizi Gratis, di Ruang Rapat Menoreh
Pemkab Kulon Progo, Jumat (10/01/2025).
Dandim
menyampaikan, kami sudah mengecek kesiapan di lapanagn, tapi kita perlu
mendengarkan langsung dari Badan Gizi Nasional bagaimana sistem kerjanya, berapa
siswa akan dilayani, berapa orang karyawan dan kapan program ini berlangsung. Anggaran turun ke yayasan kemudian disalurkan
ke unit pelaksana. Pengolahan sampah harus diperhatikan. Apabila ada koreksi tentang program MBG
sampaikan ke tim jangan ke medsos. Untuk dapur MBG dari Kodim 0731/Kulon Progo rencan
bulan April 2025 beroperasi.
Kepala Dinkes Kulon Progo dr. Sri Budi Utami menyampaikan, kami sudah survei dan cek kesiapan dapur, dapur sudah memenuhi syarat. Untuk kesiapan air harus diperhatikan lagi, karyawan sudah pelatihan dan mudah-mudahan bisa menyajikan dan memberikan pelayanan sesuai harapan. Kami siapkan menu beragam siklus dalam 10 hari. Secara bertahap perlu dilakukan evaluasi, agar kedepannya lebih baik.
Pj.
Bupati Kulon Progo Ir. Srie Nurkyatsiwi, M.M.A., menegaskkan, agar penyaluran
MBG benar-benar terdata karena ini pertama kali di Kabupaten Kulon Progo. SDM
karyawan harus diperhatikan dengan penyesuaian gajinya. Utamakan karyawan dari
wilayah tersebut. BPJS tenaga kerja
harus juga diperhatikan. Rekan-rekan yang bisa berinvestasi silakan didorong sesuai
persyaratan yang ditentukan. Pemkab Kulon
Progo menanggapi dengan baik program MBG ini.
Terkait swasembada pangan, untuk kebutuhan irigasi dan fungsi pompa irigasi harus diperhatikan. Harus kita kawal tentang proses penanaman hingga panen agar swasembada pangan ini memenuhi target kebutuhan Kabupaten Kulon Progo.
Kadispertan Kulon Progo Wazan Mudzakir menjelaskan bahwa untuk swasembada pangan kami bekerja sama dengan TNI AD disini Kodim 0731/Kulon Progo, sedangkan untuk tanaman Jagung kita bekerja sama dengan Polres Kulon Progo. Kita sudah berusaha membangun dan perbaikan irigasi berkerja sama dengan Dinas PU. Permasalahan yang kami hadapi adalah perubahan iklim, ketersediaan air, pengolah tanah terlambat sehingga proses penanaman juga terlambat dan penurunan SDM dari petani. (Pendim0731).