Rabu, 09 April 2014

Kasad : PNS TNI AD Harus Mendukung Netralitas TNI

Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Budiman menegaskan bahwa PNS TNI AD harus ikut mendukung kebijakan Netralitas TNI. Sikap mendukung Netralitas TNI penting dilakukan sebab PNS TNI AD merupakan bagian dari organisasi TNI AD yang selama ini dikenal netral oleh rakyat. Sehingga, perilaku yang tidak netral dari PNS TNI AD akan ikut mempengaruhi citra Netralitas TNI secara keseluruhan.
Demikian disampaikan Kasad selaku Penasehat Korpri TNI AD dalam acara Forum Komunikasi Pimpinan TNI AD dengan Pengurus dan Anggota Korpri TNI AD se- Garnisun I Jakarta dan Garnisun II Bandung yang dihadiri sekitar 600 orang PNS TNI AD di Aula Jenderal Besar A.H. Nasution Mabesad, Jakarta, Selasa (8/4).
Penyelenggaraan acara Forum Komunikasi Pimpinan TNI AD dengan Pengurus dan Anggota Korpri TNI AD sangat tepat untuk dilakukan saat ini mengingat pada tahun 2014 ini terdapat 2 (dua) agenda nasional yaitu Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden yang merupakan asas untuk menumbuhkan kepercayaan rakyat terhadap Institusi TNI / TNI AD khususnya tentang Netralitas TNI dan tidak adanya kegiatan politik praktis oleh TNI AD. Dari hal tersebut maka TNI AD perlu memberikan penjelasan kepada para PNS TNI AD tentang komitmen netralitas TNI AD dan harus mendukung netralitas tersebut.
Lebih jauh, Kasad menegaskan untuk mewujudkan suksesnya pemilu tahun 2014 ini,  seluruh PNS wajib memilih (tidak boleh Golput). Kasad juga berharap para PNS TNI AD untuk bersikap cerdas dalam memilih dengan memilih yang terbaik, serta tidak terpengaruh pada politik praktis, seperti terlibat dalam politik uang, atau berupaya mempengaruhi orang lain untuk memilih calon atau partai tertentu. “Seluruh PNS wajib untuk menggunakan haknya dan memilih harus cerdas sesuai dengan pilihannya masing-masing”, ungkap Kasad.
Dalam kesempatan itu, Kasad juga membahas beberapa hal terkait dengan pembinaan PNS TNI AD. Diantaranya mengenai profesionalitas PNS TNI AD. “PNS TNI AD harus profesional. Dua hal yang menjadi faktor penentu apakah seseorang itu profesional atau tidak, yaitu expertise dan responsibility,” jelas Kasad.
Peran PNS TNI AD yaitu menjadi orang yang menguasai di bidangnya masing-masing dalam jangka waktu yang cukup panjang. Hal ini dimungkinkan karena rotasi jabatan bagi anggota militer sifatnya jangka pendek. Oleh karena itu, PNS TNI AD seharusnya menjadi orang yang terpandai atau paling berkompetensi di kantor tempatnya bekerja. Hal inilah yang disebut dengan expertise atau keahlian. Sementara responsibility atau tanggung jawab dimaknai sebagai kemauan untuk bertanggung jawab sesuai dengan pangkat dan jabatan. “Jangan maunya jabatan semakin tinggi, tapi tidak mau tanggung jawabnya bertambah,” tegas Kasad. Ditambahkan Kasad bahwa keuntungan menjadi PNS dimana setiap 4 tahun sekali secara otomatis naik pangkat, harus dibarengi juga dengan naiknya keahlian dan rasa tanggung jawab.
Diakhir pengarahan, Kasad menyampaikan agar PNS juga senantiasa menjaga jiwa korsa diantara sesama PNS TNI AD. Namun Kasad mengingatkan pula bahwa jiwa korsa yang dipelihara haruslah jiwa korsa dalam pengertian yang positif. “Misalnya ada teman yang salah, ya.. diingatkan. Jika tidak bisa diingatkan, ya.. laporkan,” demikian dicontohkan Kasad.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar