Selasa, 17 April 2018

Tim Pelapor Dewan HAM Hak Atas Pangan PBB Kunjungi KWT Seruni Samigaluh Kulon Progo



 
(Samigaluh, 13/4/18).   Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) KWT (Kelompok Wanita Tani) Seruni Menoreh Indah Dusun Nglambur, Desa. Sidoharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo kedatangan Mrs. Hilal Elver dan rombongan (Tim Pelapor Dewan HAM PBB untuk Hak atas Pangan) dalam rangka Ekspose kemajuan bidang pangan yang mencakup upaya pemenuhan hak atas pangan, capaian, tantangan serta way forward, pada Jum’at (13/4).
Tim Pelapor Dewan HAM Hak atas Pangan PBB sebagai berikut : Mrs. Hilal Elver, SR. dari Turki, Soo Young Hwang, HR Officer UN Office of High Commissioner of Human Right, Jenewa, Shivani Verma, HR Officer UN Office of High Commissioner of Human Right, Erlina Widyaningsih, Counsellor, Perwakilan Tetap RI di Jenewa, Amanda Himawan, Fungsional Diplomat, Kemlu.   Tim didampingi oleh Ibu Arofah  Kepala Badan Ketahanan pangan dan penyuluhan (BKPP) Prov. DIY, Ibu Irene Perwakilan dari Kementerian Pertanian, Mulyadi. H Sekretaris Badan Ketahahanan Pangan Provinsi DIY.  

Kedatangan Mrs. Hilal Elver disambut oleh Drs. Sutejo Wakil Bupati Kulon Progo, Kapten Inf Triyono Pasi Ter Kodim 0731/Klp, Ir. Bambang Tri Kadistan Kulon Progo, Budi Hutomo Anggota DPRD Kulon Progo Fraksi PAN, Triyanto Raharjo. M. Si Camat Samigaluh, Pujiwanti Ketua KWT Seruni Menoreh Indah beserta anggotanya. Rombongan tiba di lokasi dan langsung meninjau secara langsung di kebun KWT Seruni Menoreh Indah
Wabub Kulon Progo dalam sambutannya menyampaikan bahwa tahun 2012 pemerintah RI telah menyampaikan undangan secara resmi kepada special Rapporteur on The Right to Food untuk melakukan kunjungan di Indonesia.  Tujuan kunjungan ini untuk memperoleh informasi mengenai upaya pengajuan hak atas pangan dengan pemangku kepentingan terkait.  Hak atas pangan adalah hak untuk mendapatkan akses yang teratur, tetap dan bebas baik secara langsung maupun membeli. 

Mrs. Hilal mengatakan bahwa sekarang saya baru sadar kenapa harus ke Kulon Progo karena tempatnya bagus. saya harus meniru KWT disini karena saya mempunyai pekarangan yang luas tetapi tidak dimanfaatkan. Penting sekali tentang kearifan lokal agar tidak tergerus era globalisasi, dan ini merupakan ilmu dari orang-orang tua, seperti slogan Kulon Progo ini yaitu kalau bisa tanam kenapa harus beli.   Saya sangat terkesan karena para petani disini mayoritas masih muda sehingga mempunyai harapan yang sangat besar tentang penerus para petani.  Kita harus terus menularkan semangat pertanian kepada anak-anak kita dan harus tetap sekolah dan kembali ke desa untuk meneruskan pertanian. Disini lahan yang sempitpun bisa dimanfaatkan untuk pertanian contohnya tanaman yang ditanam dipolibak/ pot-pot, berbeda dengan negara-negara lain. Kita melihat makanan yang dijual di Supermarket adalah makanan yang kurang sehat yang menyebabkan kegemukan, dan yang sangat menarik disini bekerja berkelompok atau gotong royong, agar semangat gotong royong ini ditularkan kepada negara-negara lain.  Diakhir acara Wabup memberikan cendera mata berupa batik geblek renteng yang merupakan hasil produk lokal Kulon Progo kepada Mrs. Hilal dan rombongan. (Pendim 0731/KP)..
 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar