ACARA
WIWITAN PANEN PADI KALURAHAN SOGAN SEBAGAI SIMBOL DAN WUJUD UNGKAPAN RASA
SYUKUR KEPADA TUHAN
Kulon
Progo. Serma Agung Tri Wahyudi Babinsa Kalurahan Sogan Koramil 01/Wates Kodim
0731/Kulon Progo bersama Bhabinkamtibmas mengikuti acara wiwitan panen padi musim
tanam 2 masyarakat tani Gapoktan Manunggal kalurahan Sogan, Wates, Kulonprogo
tahun 2022 di bulak Trimulyo, Sogan. Kamis(14/07/2022)
Rangkaian
susunan acara dimulai dari pembukaan, Atur Pambagio Harjo Lurah Sogan, pembacaan
Doa, sambutan sambutan, Sholawat, dan diakhiri doa penutup.
Dalam
kegiatan dihadiri oleh Staf Ahli Bupati Kulonprogo Drs. Eko Pranyoto, Kepala
dinas Pariwisata Kudho Kabudayan Kulonprogo Joko Mursito, S.Sn., M.A., Kepala
dinas Pertanian kabupaten Kulonprogo Ir. H. Aris Nugroho, M.M.A., Panewu Wates
Setiawan Tri Widada, S.sos. Kapolsek Wates diwakili AKP Sukandar, Danramil Wates
diwakili Serma Agung Tri W, Pamong Kalurahan Sogan dan diikuti oleh para petani
Sogan.
Lurah
Sogan dalam Atur Pambagio Harjo menyampaikan bahwa Wiwitan di Kalurahan Sogan
ini dilaksanakan sebagai bentuk keseimbangan hubungan antara manusia dan alam.
Tuhan menciptakan alam semesta dan menganugerahkannya kepada manusia. Untuk itu
masyarakat bertugas untuk mengelolanya dengan baik dan sebagai ungkapan syukur,
manusia mengembalikan sebagian nikmat yang telah diberikan dengan tasyakuran.
Wiwitan sendiri memiliki makna dalam bahasa jawa berarti mulai. Karena itu
upacara ini merupakan simbol waktu memulai panen padi yang diawali dengan aksi
potong padi yang dilakukan oleh Mbah Kaum. Yang disebut bumi adalah sedulur
sikep bagi orang Jawa karena bumi dianggap saudara manusia yang harus dihormati
dan dijaga dilestarikannya untuk kehidupan.
Sedangkan
dalam sambutan Staf Ahli Bupati Drs. Eko Pranyoto menyampaikan sangat bangga
serta menyambut baik digelarnya tradisi wiwitan di Bulak Trimulyo, Sogan, Wates
yang mana acara tradisi wiwitan ini merupakan salah satu bentuk tradisi budaya
atau kearifan lokal yang patut di pertahankan atau dilestarikan. Wiwitan yang
berasal dari bahasa Jawa yang berarti mulai serta bukan sekedar acara
makan-makan namun mengandung filosofi yakni sebagai simbol dan wujud ungkapan
rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang diberikan yakni berupa panen,
yang berlimpah, serta hubungan antara manusia dengan sang pencipta, lingkungan
dan sesama.Tradisi wiwit ini merupakan kekayaan budaya kita yang harus kita
jaga dan kita hidupi serta harus dilestarikan agar generasi muda terus peduli
dengan hasil panen. Tradisi wiwitan tak sekedar sebagai ritus menjelang panen
padi namun menjadi sarana doa dan syukur kepada Allah SWT juga semesta bahwa
padi yang dituai mampu menghasilkan beras lengkap dengan bulir-bulir yang terus
melimpah dan menyehatkan. Tradisi leluhur tetap bisa lestari seiring
berjalannya waktu terutama untuk masyarakat Jawa sehingga akan terwujud
harmonisasi manusia dengan alam semesta dan perwujudan rasa syukur kepada sang
Pencipta.(Pendim0731)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar