Senin, 18 Juli 2022

ACARA WIWITAN PANEN PADI KALURAHAN SOGAN SEBAGAI SIMBOL DAN WUJUD UNGKAPAN RASA SYUKUR KEPADA TUHAN

ACARA WIWITAN PANEN PADI KALURAHAN SOGAN SEBAGAI SIMBOL DAN WUJUD UNGKAPAN RASA SYUKUR KEPADA TUHAN

 

Kulon Progo. Serma Agung Tri Wahyudi Babinsa Kalurahan Sogan Koramil 01/Wates Kodim 0731/Kulon Progo bersama Bhabinkamtibmas mengikuti acara wiwitan panen padi musim tanam 2 masyarakat tani Gapoktan Manunggal kalurahan Sogan, Wates, Kulonprogo tahun 2022 di bulak Trimulyo, Sogan. Kamis(14/07/2022)

 

Rangkaian susunan acara dimulai dari pembukaan, Atur Pambagio Harjo Lurah Sogan, pembacaan Doa, sambutan sambutan, Sholawat, dan diakhiri doa penutup.

Dalam kegiatan dihadiri oleh Staf Ahli Bupati Kulonprogo Drs. Eko Pranyoto, Kepala dinas Pariwisata Kudho Kabudayan Kulonprogo Joko Mursito, S.Sn., M.A., Kepala dinas Pertanian kabupaten Kulonprogo Ir. H. Aris Nugroho, M.M.A., Panewu Wates Setiawan Tri Widada, S.sos. Kapolsek Wates diwakili AKP Sukandar, Danramil Wates diwakili Serma Agung Tri W, Pamong Kalurahan Sogan dan diikuti oleh para petani Sogan.

 

Lurah Sogan dalam Atur Pambagio Harjo menyampaikan bahwa Wiwitan di Kalurahan Sogan ini dilaksanakan sebagai bentuk keseimbangan hubungan antara manusia dan alam. Tuhan menciptakan alam semesta dan menganugerahkannya kepada manusia. Untuk itu masyarakat bertugas untuk mengelolanya dengan baik dan sebagai ungkapan syukur, manusia mengembalikan sebagian nikmat yang telah diberikan dengan tasyakuran. Wiwitan sendiri memiliki makna dalam bahasa jawa berarti mulai. Karena itu upacara ini merupakan simbol waktu memulai panen padi yang diawali dengan aksi potong padi yang dilakukan oleh Mbah Kaum. Yang disebut bumi adalah sedulur sikep bagi orang Jawa karena bumi dianggap saudara manusia yang harus dihormati dan dijaga dilestarikannya untuk kehidupan.

 

Sedangkan dalam sambutan Staf Ahli Bupati Drs. Eko Pranyoto menyampaikan sangat bangga serta menyambut baik digelarnya tradisi wiwitan di Bulak Trimulyo, Sogan, Wates yang mana acara tradisi wiwitan ini merupakan salah satu bentuk tradisi budaya atau kearifan lokal yang patut di pertahankan atau dilestarikan. Wiwitan yang berasal dari bahasa Jawa yang berarti mulai serta bukan sekedar acara makan-makan namun mengandung filosofi yakni sebagai simbol dan wujud ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang diberikan yakni berupa panen, yang berlimpah, serta hubungan antara manusia dengan sang pencipta, lingkungan dan sesama.Tradisi wiwit ini merupakan kekayaan budaya kita yang harus kita jaga dan kita hidupi serta harus dilestarikan agar generasi muda terus peduli dengan hasil panen. Tradisi wiwitan tak sekedar sebagai ritus menjelang panen padi namun menjadi sarana doa dan syukur kepada Allah SWT juga semesta bahwa padi yang dituai mampu menghasilkan beras lengkap dengan bulir-bulir yang terus melimpah dan menyehatkan. Tradisi leluhur tetap bisa lestari seiring berjalannya waktu terutama untuk masyarakat Jawa sehingga akan terwujud harmonisasi manusia dengan alam semesta dan perwujudan rasa syukur kepada sang Pencipta.(Pendim0731)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar