Kulon Progo. Komandan Kodim 0731/Kulon Progo Letkol Inf Nurwaliyanto memberikan materi tentang “Kewaspadaan Dini Dalam Menjaga NKRI” pada sosialisasi Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), yang diselenggarakan Kesbangpol Kulon Progo, di Aula Adikarto Komplek Kantor Pemda Kulon Progo, Kamis (07/04/22).
Kepala Badan Kesbangpol melaporkan bahwa kegiatan FKDM ini berdasarkan agenda kegiatan yang sudah berjalan selama dua tahun, sesuai Permendagri nomor 2 tahun 2018 untuk menjaga stabilitas keamanan di masyarakat. Kondisi kondusif di masyarakat tidak serta merta terjadi begitu saja, namun kami kondisikan setiap ada riak-riak yang berpotensi konflik.
Bupati
Kulon Progo mengatakan bahwa FKDM ini sebagai wadah masyarakat yang dibentuk
untuk lebih peka dalam mendengar bibit-bibit yang akan membuat kekacauan, kita
harus selalu terpanggil setiap ada kejadian yang bisa menjadi gejolak dan kita
harus segera mensikapinya.
Latar belakang FKDM yaitu upaya mendorong stabilitas keamanan, terwujudnya pembangunan yang berkesinambungan dan menghadapi segala ancaman, gangguan dan hambatan. FKDM harus mampu mendeteksi program-program yang belum terjadi seperti konflik sosial, kekacauan, menjaring, menampung dan mengkomunikasikan potensi AGHT dan mengkondisikan wilayah agar ayom, ayem, toto, titi, tenteram agar roda pembangunan berjalan dengan lancar.
Wabup Kulon Progo mengatakan bahwa keberadaan FKDM untuk menangkal AGHT dan deteksi dini serta ancaman dari dalam dan luar negeri. Dalam sejarah kita tahu adanya jaman penjajahan VOC, saat ini penjajahan masih terjadi yakni penjajahan ekonomi dari luar negeri, maka dari itu kita harus bisa pahami kalau demokrasi kita bukan demokrasi liberal, sehingga FKDM ini harus bisa menganalisa setiap gangguan dari luar dan dalam negeri.
Dandim
0731/Kulon Progo menyampaikan bahwa kewaspadaan dini harus kita miliki dalam
menjaga NKRI. Ancaman saat ini adalah disintegrasi
bangsa seperti Papua, saat ini diluar negeri sedang booming invasi Ukraina dan
adanya blokade Pertamina oleh Swedia, dibidang hankam yaitu laut Cina Selatan
atau Natuna. Ancaman bangsa lainnya yakni konflik SARA, seks bebas dan narkoba.
TNI sebagai insan teritorial selalu bekerja dengan pemerintah daerah dengan lima kemampuan teritorial yakni kemampuan temu cepat lapor cepat, kemampuan manajemen territorial, kemampuan penguasaan wilayah, kemampuan meningkatkan pembinaan perlawanan rakyat dan kemampuan komunikasi sosial.
Kaposda
BIN Kulon Progo menegaskan yang intinya agar permasalahan global atau nasional
dikelola dengan baik, maka kita memerlukan sinergitas bersama. (Pendim 0731).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar