Kulon Progo. Senin (28/06), bertempat di ruang rapat Menoreh Pemda Kulon Progo berlangsung Rakor menyikapi perkembangan Covid-19, dihadiri Bupati Drs. Sutedjo, Dandim 0731 Letkol Inf Yefta Sangkakala S.Sos., Kapolres AKBP Tartono, S.H. M.B.A., Kajari Kristanti Yuni Purnawanti, S.H, M.H., Wabup Fajar Gegana, Sekda Ir. R.M. Astungkoro, M.Hum, Ka Dinkes dr. Sri Budi Utami, M.Kes., Kasatpol PP Drs. Sumiran dan Ka Pelaksana BPBD Joko Satyo Agus Nahrowi.
Kapolres menyampaikan bahwa saat ini gencar-gencarnya vaksinasi, tetapi untuk pencegahan agak kendor. Kami mohon target vaksinasi 250 orang per hari se-Kulon Progo agar terpenuhi. Setelah penyuntikan vaksin harus dipantau apakah terjadi sesuatu hal atau tidak. Vaksinasi merupakan kegiatan nasional tapi jangan sampai menjadi kluster. Untuk ke depan pelaksanaan vaksin jangan enam hari terus menerus agar Nakesnya tidak kelelahan. Kita harus sukseskan vaksinasi jangan sampai ada tegoran dari pimpinan.
Terkait dengan perkembangan vaksinasi, Dandim menyampaikan bahwa masyarakat sudah memahami pentingnya vaksin sehingga warga sekarang sudah melaksanakan vaksin sesuai anjuran pemerintah. Namun bukan berarti setelah dilaksanakan vaksinasi terhindar dari Covid-19, oleh sebab itu warga harus tetap mematuhi Prokes. Dihadapkan di Kulon Progo terjadi pelonjakan yang terkonfirmasi kasus Covid-19, sehingga perlu tindakan pencegahan. Kalau hanya mengedepankan PPKM mikro atau jogo tonggo, tidak dipungkiri petugas yang berada di bawah juga capek dikarenakan tidak adanya perhatian dari pemerintah setempat ataupun kejenuhan warga yang melaksanakan Isoman. Beberapa masyarakat yang sudah divaksinasipun tetap kena, sehingga vaksinasi tidak menjamin terhindar dari Covid-19, sehingga kita perlu langkah-langkah penanganan untuk ke depannya.
Guna pencegahan penyebaran Covid-19, saat ini tindakan yang bisa kita lakukan, apabila ada kerumunan sebaiknya kita bubarkan. Ada baiknya Forkopimda turun langsung saat pelaksanaan operasi yustisi dan inspeksi mendadak agar masyarakat dapat menilai unsur Forkopimda Kulon Progo serius menangani kasus yang terjadi saat ini, tambahnya.
Kajari prihatin dengan kejadian Covid-19 di Kulon Progo yang saat ini meningkat, tempat bagi pasien terbatas. Terkait penggunaan anggaran untuk ketersediaan ruangan, insentif Nakes, peralatan dan lainnya, kami siap mengadakan pendampingan secara hukum. Intinya kami siap mendampingi bagaimana penggunaan anggaran yang ada untuk penanggulangan Covid-19.
Menanggapi apa yang disampaikan Kapolres, Dandim dan Kajari, Bupati mengucapkan terima kasih atas keterlibatan dari berbagai pihak termasuk TNI Polri dalam vaksinasi. Target 250 tervaksin setiap hari agar terdistribusi ke tiap-tiap kecamatan dengan pelayanan di Puskesmas, tetapi juga harus dilihat dulu ketersediaan vaksin dan kesiapan Nakes. Tindakan kepada publik terkait pelanggaran kerumunan dan lainnya akan kita rumuskan. Penindakan pelanggar Prokes akan kita serahkan Satpol PP bersama Kodim dan Polres. Untuk penanganan masyarakat yang sudah kena Covid-19 akan ditangani Kadinkes, perlu kita siapkan fasilitas atau suatu shelter berikut petugasnya.
Secara garis besar Bupati menegaskan agar rumah sakit bagaimana caranya bisa mampu menampung pasien positif, bagaimana kita kondisikan publik harus tahu Prokes, menindak pelanggar Prokes, penggunaan anggaran dan lainnya perlu adanya pendampingan.
Wabup menyampaikan untuk vaksinasi 250 perhari belum siap di tiap-tiap kelurahan, karena harus skala prioritas. Pencegahan yang dilakukan saat ini dengan menutup tempat pariwisata hari Sabtu Minggu, restoran tidak boleh mengambil makanan sendiri dan harus dilayani, membuat surat edaran kalau ada kegiatan yang memungkinkan terjadi kerumunan harus ada ijin dari gugus tugas, bagi yang tidak berijin Satpol PP harus menindak tegas. Untuk pembuatan shelter bisa kita memanfaatkan Rusunnawa yang saat ini tidak ada penghuninya.
Sekda akan berkoordinasi dengan RSUD Wates agar membuka bangsal baru untuk pasien positif Covid-19. Untuk kluster perkantoran akan kita himbau bagi para pegawai jika ada yang tidak sehat agar tidak masuk.
Kadinkes menambahkan bahwa saat ini sudah di vaksin 3000 orang untuk sinovac dan 900 orang astrazeneva. Target 250 orang tervaksin perhari mudah-mudahan tercapai, kalau nanti harus di klinik Bhayangkara kami siap membantu. Untuk vaksinasi kami siap, masih punya astrazeneva dan siap untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat.
Kepala Satpol PP menyampaikan, untuk langkah-langkah Pol PP saat ini melakukan pencegahan dengan operasi yustisi. Dalam kegiatan penegakannya kami juga mohon bantuannya kepada Kodim, Polres karena keterbatasan kami.
Semoga
dengan dilaksanakannya Rakor tersebut, ke depan penanganan Covid-19 di
Kabupaten Kulon Progo lebih efektif dan efisien, sehingga dapat menekan atau
meminimalisir laju penyebarannya. (Pendim 0731/KP).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar