(Sentolo, 30/9/18). Guna
mengantisipasi terjadinya bencana alam di wilayah Kabupaten Kulon Progo, BPBD
Propinsi DIY, menggelar Gladi Lapang Penanggulangan Bencana akibat jebolnya
Bendungan Waduk Sermo. Upacara Prmbukaan dilaksanakan di Lapangan Kaliagung,
Sentolo, Kulon Progo, dengan Inspektur Upacara Drs. H. Sutedjo (Wakil Bupati
Kulon Progo), Komandan Upacara Kapten Czi Sugiarta (Danramil 03/Kokap), Perwira
Upacara Kapten Inf Wiyono (Danramil 07/Sentolo).
Hadir pada acara Gladi ini
Danrem 072/Pmk yang diwakili oleh Dandim 0731/Kulon Progo Letkol Dodit Susanto,
A. Md., dari Polda DIY, Kepala Pengelola Serayu Opak, Kepala BPBD DIY beserta
Jajarannya, Forkopimda Kulon Progo dan Segenap Tamu Undangan. Peserta Gladi terdiri dari Personil dari
BPBD, Kodim 0731/Kulon Progo, Polres Kulon Progo, Den Brimob Sentolo, SAR, PMI,
Tagana dan Ormas lain yang terkait.
Amanat Gubernur DIY yang
dibacakan oleh Wabup Kulon Progo,
atas nama pribadi dan masyarakat Kulon Progo menyampaikan apresiasi kepada BPBD
DIY dan Instansi terkait lain yang selalu siap sedia
dalam menghadapi bencana alam. Bencana
alam bisa terjadi kapan saja, sehingga perlu latihan/gladi lapang, agar apabila benar-benar terjadi kita siap
menghadapi dan mengatasinya.
Wilayah Kulon
Progo mempunyai potensi bencana alam yang cukup banyak, antara lain putting
beliung, tsunami karena sepanjang
24 km wilayah selatan Kulon Progo dari Galur sampai Temon adalah bibir laut
selatan, banjir yang bisa terjadi di empat
kecamatan yang memiliki dataran rendah yaitu Temon, Panjatan, Galur dan Lendah,
gempa bumi karena dekat dengan lempeng Asia, gunung meletus karena dekat dekat
Gunung Merapi yang masih aktif dan bahaya kebakaran akibat kekeringan karena di Kulon Progo masih banyak
hutan.
Selain itu bahaya
jebolnya Bendungan Waduk Sermo juga perlu menjadi perhatian bagi BPBD baik
Kabupaten maupun Propinsi.
Gladi Lapang Penanggulangan Bencana akibat jebolnya
Bendungan Waduk Sermo, yang akan dilaksanakan kali ini hendaknya menjadi tolak
ukur untuk menguji kesiapsiagaan personil/materiil
bagi instansi terkait apabila bencana akibat jebolnya waduk itu
benar-benar terjadi, sehingga
dapat meminimalisir kerugian materiil dan
jatuhnya korban jiwa.
Selesai upacara dilanjutkan
dengan gladi lapang. Dalam
gladi ini, dilaporkan bahwa Tanggul Bendungan Waduk Sermo jebol, air dari Waduk
menerjang beberapa daerah yang berada disepanjang
aliran sungai yang berhubungan dengan Waduk.
Air yang mengalir deras
menerjang pemukiman
penduduk dan menghanyutkan apa yang diterjangnya termasuk warga
masyarakat. Setelah air surut dilakukan
penyisiran untuk mengetahui situasi dan
kondisi sepanjang aliran sungai. Dari
hasil penyisiran ditemukan sebuah mobil sedan terbalik di atas Jembatan Derwolo , Pengasih. Setelah dilakukan pengecekan didalam mobil
dan sekitarnya, ditemukan puluhan warga
tergeletak dibawah jembatan. Setelah
dilakukan pengecekan satu persatu kebanyakan dari warga ini
mengalami luka-luka baik ringan atau berat,
dan satu orang meninggal dunia. Personil
BPBD, SAR, TNI, POLRI, PMI dan Ormas/Relawan, bekerjasama, bahu membahu untuk
mengevakuasi para korban agar segera mendapat pertolongan. Satu persatu korban didata dan dilakukan
pertolongan pertama, selanjutnya dievakuasi ke atas lalu dibawa dengan mobil ambulans menuju Rumah Sakit yang ada
di Kulon Progo.
Dari hasil evaluasi
kegiatan, rangkaian Giat
Gladi Lapang Penanggulangan Bencana Akibat Jebolnya Bendungan Waduk Sermo
berlangsung dengan tertib, aman dan lancar.
(Pendim 0731/KP).