(Wates,
29/8/18). Kodim 0731/Kulon Progo
melaksanakan pengamanan aksi damai/mimbar rakyat terdampak pembangunan bandara
NYIA, pada hari Senin (27/8), mulai
pukul 09.00 WIB. Aksi damai tersebut dilaksanakan warga di Perempatan
Desa Glagah, Temon, Kulon Progo. Sebagai Koordinanor Lapangan (Korlap) adalah
saudara Epriyanto.
Aksi
damai/mimbar rakyat ini dilakukan oleh Paguyuban Warga terdampak Bandara Pantai
Selatan (Patra Pansel) yang berasal empat desa yaitu Desa Glagah, Palihan,
Sindutan, Jangkaran, dengan mengangkat tema pembayaran ganti rugi PAG beserta
permasalahan pembangunan bandara, yang diikuti oleh ratusan orang.
Aksi
damai/mimbar rakyat dimulai sekitar pukul 09.00 WIB. Massa
aksi damai menggelar orasi di Perempatan
Pasar Glagah, dengan menggunakan mobil korlap.
Dalam orasinya massa aksi menyuarakan beberapa tuntutan yaitu pembayaran
ganti rugi/tali asih bagi warga penggarap tanah Pakualaman Ground, pengusutan
kasus pungli pembayaran tanah, pengusutan kasus penjualan aset aset negara yang
berupa gardu pandang, wc umum dan lain-lain, transparasi dana CSR dari Angkasa
Pura I jangan sampai ada monopoli dan persamaan kesempatan lapangan kerja bagi
warga terdampak. Dalam
aksi ini massa membawa pamflet yang bertuliskan “korban debu, debu tolong dijaga,
kami telah relakan tanah kelahiran, keadilan bagi seluruh rakyat atau penguasa,
bayar tali asih PAG, segera!, lowongan pekerjaan bagi kami, jangan rakus, warga
juga butuh lho!”.
Anggota
Kodim 0731/Kulon Progo bersama-sama dengan Polri serta Aparat Keamanan lainnya
melakukan pengamanan aksi ini dengan sebaik-baiknya dan penuh kehati-hatian,
agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Setelah menyampaikan orasi, sekitar
pukul 11.00 WIB, massa membubarkan diri. Berkat kerjasama yang baik antar
aparat, aksi massa ini dapat berjalan dengan tertib dan aman serta tidak
menimbulkan permasalahan baru. (Pendim
0731/KP).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar