Senin, 02 Juli 2018

Sergap Idul Fitri 1439 H di Tuksono Sentolo Kulon Progo



(Sentolo, 21/6/2018).    Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan RI bersama-sama dengan Dispertan DIY dan Kulon Progo, Korem 072/Pmk dan Kodim 0731/Kulon Progo, melaksanakan “Sergap”. Tuksono, Sentolo, Kulon Progo.  Acara Sergap Idul Fitri 1439 H dipusatkan di Gapoktan Makmur Sejahtera, di Rumah Bapak Slamet, Kalisoko, Tuksono, Sentolo, Kulon Progo, pada Hari Rabu (20/6) pukul 08.00-10.30 WIB.
Kedatangan Bapak Agung Hendriadi (Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan RI), di Gapoktan Makmur Sejahtera didampingi oleh Kolonel Inf Jaelan (Kasiterrem 072/Pmk), DR. Joko Pramono (Kepala BPTP DIY), Kadistan Propinsi DIY dan Kabupaten Kulon Progo, Letkol Inf Dodit Susanto, A. Md., (Dandim 0731/Kulon Progo), Kapten Inf Wiyono (Danramil 07/Sentolo).   Hadir pula dalam Sergap ini Kholisun (Kabulog DIY dan Jajarannya), Ka Gudang Bulog Triharjo, Kades Tuksono, Ketua Gapoktan Kulon Progo, Bantul,Sleman, Gunungkidul.

Kadispertan Kulon Progo, Ir. Bambang mengatakan bahwa Sergap kali ini diberi nama Sergap Idul Fitri 1439 H, karena masih dalam suasana lebaran.  Lebih lanjut ir. Bambang mengatakan bahwa kondisi saat ini luas lahan yang ada di Kulon Progo sebanayak 10 ribu hektar lebih, dengan pola tanam padi-padi-palawija, kalau ditarget sesuai dengan LTT bisa tercapai, tetapi kalau untuk melebihi target tidak bisa.   Panen MT2 Gelombang 1 telah selesai pada April-Mei, mudah-mudahan MT2 Gelombang 2 bisa panen mengingat saat ini pasokan air terbatas dan tidak ada turun hujan.   Khusus Gapoktan Makmur Sejahtera saat ini mempunyai stok 60 ton, Panca Manunggal 50 ton, Pak Muji Triharjo 10 ton dan 10 ton di Gapoktan lain, stok gabah ada 240 ton, andai hari ini bisa terserap merupakan hal yang luar biasa.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan RI dalam arahannya mengatakan bahwa atas nama Badan Ketahanan Pangan mengucapkan selamat Idul Fitri 1439 H, meski hari raya kita tetep kerja, semoga dapat barokah.   Pada Sergap Idul Fitri  ada stok gabah dan beras, kualitas sudah dicek, diharapkan agar bulog mau menerima.   Sergap adalah suatu yang didadak dan tidak direncanakan, bertujuan untuk memperkuat pangan, dengan meningkatkan cadangan pangan, dalam pelaksanaannya tidak ada pihak yang diuntungkan dan dirugikan.   Lebih lanjut Bapak Agung menyampaikan bahwa stok beras sampai akhir tahun aman.   Meskipun demikian cadangan pangan harus cukup, untuk itu perlu kerja keras kita semua, sehingga saat harga meroket kita bisa laksanakan operasi pasar. Terkait kekhawatiran Bulog kok hanya nyerap terus, itu tidak perlu, karena Bulog dipersilahkan untuk jual asal serapan sesuai dengan yang keluar.   Kepala Badan Ketahanan Pangan RI berharap hari ini ada kontrak Gapoktan dengan Bulog, beras dan gabah yang ada bisa diserap.
Kasiterrem 072/Pamungkas menambahkan bahwa di DIY kebutuhan pangan sangat tinggi, untuk wisatawan saja sekitar 22 ribu ton per hari.   Saat ini Bulog sedang dikerdilkan agar tidak memiliki cadangan pangan yang cukup, kalau cadangan pangan goyah negara akan cheos.  Dalam hal ikut menjaga Ketahanan Pangan, TNI hanya mendukung kebijakan negara dan tidak menekan.  TNI hanya memotivasi dengan kemampuan dan kemauan yang ada, karena kalau membeli tidak ada dana yang tersedia, demikian tegas Kolonel Inf Jaelan.
Setelah melalui diskusi antara Bulog dan Gapoktan akhirnya disepakati bersama bahwa Bulog bersedia membeli beras/gabah dari Gapoktan, agar target 140 ribu ton serapan untuk wilayah DIY segera dapat terpenuhi.   Kesepakatan itu dituangkan dalam bentuk MOU yang ditandatangani Bulog dengan Gapoktan dari Kulon Progo, Sleman, Bantul dan Gunungkidul, dan ditandatangani juga oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan RI.   (Pendim 0731/KP).






Tidak ada komentar:

Posting Komentar