(Sentolo, 21/6/2018). Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan RI bersama-sama
dengan Dispertan DIY dan Kulon Progo, Korem 072/Pmk dan Kodim 0731/Kulon Progo,
melaksanakan “Sergap”. Tuksono, Sentolo, Kulon Progo. Acara Sergap Idul Fitri 1439 H dipusatkan di Gapoktan
Makmur Sejahtera, di Rumah Bapak Slamet, Kalisoko, Tuksono, Sentolo, Kulon
Progo, pada Hari Rabu (20/6) pukul 08.00-10.30 WIB.
Kedatangan Bapak Agung
Hendriadi (Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan RI), di Gapoktan Makmur
Sejahtera didampingi oleh Kolonel Inf Jaelan (Kasiterrem 072/Pmk), DR. Joko
Pramono (Kepala BPTP DIY), Kadistan Propinsi DIY dan Kabupaten Kulon Progo, Letkol
Inf Dodit Susanto, A. Md., (Dandim 0731/Kulon Progo), Kapten Inf Wiyono (Danramil
07/Sentolo). Hadir pula dalam Sergap
ini Kholisun (Kabulog DIY dan Jajarannya), Ka Gudang Bulog Triharjo, Kades
Tuksono, Ketua Gapoktan Kulon Progo, Bantul,Sleman, Gunungkidul.
Kadispertan Kulon Progo, Ir.
Bambang mengatakan bahwa Sergap kali ini diberi nama Sergap Idul Fitri 1439 H,
karena masih dalam suasana lebaran.
Lebih lanjut ir. Bambang mengatakan bahwa kondisi saat ini luas lahan yang
ada di Kulon Progo sebanayak 10 ribu hektar lebih, dengan pola tanam padi-padi-palawija,
kalau ditarget sesuai dengan LTT bisa tercapai, tetapi kalau untuk melebihi
target tidak bisa. Panen MT2 Gelombang
1 telah selesai pada April-Mei, mudah-mudahan MT2 Gelombang 2 bisa panen
mengingat saat ini pasokan air terbatas dan tidak ada turun hujan. Khusus Gapoktan Makmur Sejahtera saat ini
mempunyai stok 60 ton, Panca Manunggal 50 ton, Pak Muji Triharjo 10 ton dan 10
ton di Gapoktan lain, stok gabah ada 240 ton, andai hari ini bisa terserap
merupakan hal yang luar biasa.
Kasiterrem 072/Pamungkas
menambahkan bahwa di DIY kebutuhan pangan sangat tinggi, untuk wisatawan saja sekitar
22 ribu ton per hari. Saat ini Bulog
sedang dikerdilkan agar tidak memiliki cadangan pangan yang cukup, kalau
cadangan pangan goyah negara akan cheos.
Dalam hal ikut menjaga Ketahanan Pangan, TNI hanya mendukung kebijakan
negara dan tidak menekan. TNI hanya
memotivasi dengan kemampuan dan kemauan yang ada, karena kalau membeli tidak
ada dana yang tersedia, demikian tegas Kolonel Inf Jaelan.
Setelah melalui diskusi
antara Bulog dan Gapoktan akhirnya disepakati bersama bahwa Bulog bersedia
membeli beras/gabah dari Gapoktan, agar target 140 ribu ton serapan untuk
wilayah DIY segera dapat terpenuhi.
Kesepakatan itu dituangkan dalam bentuk MOU yang ditandatangani Bulog
dengan Gapoktan dari Kulon Progo, Sleman, Bantul dan Gunungkidul, dan
ditandatangani juga oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan RI. (Pendim 0731/KP).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar