Jumat, 23 Maret 2018

Dialog Demokrasi Dandim Kulon Progo Bersama Tomas dan Toga



(Wates, 22/3/18).   Rabu (21/3), pukul 09.30 - 12.30 WIB, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat Kabupaten Kulon Progo berkumpul di Aula Adikarta Komplek Pemkab Kulon Progo.  Kedatangan para Tomas, Toga ini untuk mengikuti Dialog Demokrasi antara Pemerintah Daerah  bersama Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama yang ada di Kulon Progo.
Dialog Demokrasi yang diselenggarakan oleh Kantor Kesbangpol Kulon Progo kali ini menghadirkan tiga narasumber yaitu Letkol Armed Teguh Tri Prihanto Usman S. Sos. M.M., (Dandim 0731/Kulon Progo), Budi Priyono (Komisioner Bidang Logistik KPU Kulon Progo) dan Budi Hartono, S. Si. Msi (Kepala Kesbangpol Kabupaten Kulon Progo).

Kasi Orsospol Kesbangpol Kab Kulon Progo, Bowo Supratman, SH. selaku pemandu jalannya acara antara lain menyampaikan bahwa di Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2019 akan di gelar pesta demokrasi pileg dan pilpres.  Pemilih tentu saja memiliki perbedaan, diawali dengan perbedaan demi kebersamaan.   Siapapun yang dipilih adalah hak mereka masing-masing.   Gunakanlah hak pilih sesuai nurani masing-masing.
Dalam kesempatan yang baik ini Dandim 0731/Kulon Progo memberikan paparan tentang kesiapan TNI dalam menghadapi pesta demokrasi pileg dan pilpres.   Tahun 2019 merupakan tahun politik dengan agenda Pileg dan Pilpres secara langsung dan dilaksanakan serentak.   Maka perlu di antisipasi sedini mungkin untuk menghindari permasalahan berbagai potensi konflik.   Potensi konflik yang mungkin timbul dalam penyelenggaraan antara lain manipulasi pemilih, manipulasi kertas suara, pembajakan sistem IT dan manipulasi hasil rekap suara
Sedangkan dari aspek permasalahan meliputi SARA, kawasan bencana, kawasan terpencil.   Dari faktor Internal antara lain ketidaksiapan petugas PAM, minimnya info deteksi dini, faktor eksternal meliputi pemberitaan yg dibesar-besarkan, pemberitaan yang menyudutkan aparat dengan tonjolkan kekerasan, melemahnya kesadaran berpolitik sehingga melemahnya persatuan kesatuan dan peran pihak ketiga yg memelihara konflik agar berkelanjutan.

Upaya atasi konflik dengan metode mengeliminasi dan mengelola agar meluasnya konflik dapat diminimalisir.   Peran aparat untuk deteksi dini dan cegah dini perlu dilakukan.  TNI sebagai alat Negara bidang Pertahanan berdasar politik Negara.   Fungsi TNI sebagai penangkal segala bentuk ancaman militer dan bersenjata baik dari dalam maupun luar Negeri. Selain itu juga sebagai pemulihan keamanan negara.   Tugas TNI adalah Operasi Militer Perang dan Operasi Militer Selain Perang.   Sesuai UU RI No. 34 Tahun 2004 tentang TNI pada pasal 2 huruf d disebutkan agar TNI tidak berpolitik praktis, disinilah dasar Netralitas TNI.   Diakhir paparannya Dandim menegaskan bahwa Prajurit Kodim 0731/Kulon Progo akan bersikap netral pada pileg dan pilpres yang akan datang.  (Pendim 0731/KP).





Tidak ada komentar:

Posting Komentar