Kamis, 31 Mei 2018

Prajurit Kodim Kulon Progo Latihan Menembak



(Wates, 31/5/18).    Prajurit Kodim 0731/Kulon Progo, kembali melaksanakan latihan menembak, guna mengasah kemampuan dan meningkatkan kemahiran dalam menembak.   Latihan dilaksanakan selama dua hari yaitu Rabu dan  Kamis (30 dan 31 Mei 2018),  bertempat di Lapangan Tembak Sentolo, Kulon Progo.
Pimpinan Umum Latihan, Letkol Inf Dodit Susanto (Dandim 0731/Kulon Progo), Danlat Kapten Inf Nar Sutrisno (Danramil 08/Lendah), Pimbak Kapten Inf Rismanto (Danramil 02/Temon), Koord. Mat Kapten Kav Isngafuan (Danramil 11/Pengasih), Rikjat Kapten Inf Wiyono (Danramil 07/Sentolo),  Tim Wasev Kapten Inf Berhen (Pasiops), Dalam pelaksanaannya didukung oleh petugas yang lainnya sesuai surat perintah Dandim.  

Dandim 0731/Kulon Progo diwakili Danlat, Kapten Inf Nar Sutrisno, pada apel sebelum latihan mengatakan bahwa seluruh Prajurit Kodim 0731/Kulon Progo diwajibkan mengikuti latihan menembak.   Pada Latbak Triwulan II ini hanya latihan menembak senjata laras panjang.   Latihan menembak merupakan program triwulan yang harus dilaksanakan guna meningkatkan kemampuan dan kemahiran Prajurit TNI-AD dalam menembak, dengan tujuan agar kemampuan menembak prajurit tetap terpelihara meskipun bertugas di kewilayahan.  Setiap prajurit melaksanakan menembak koreksi jarak 25 m, menembak pengelompokan dan penilaian jarak 100 meter, dengan sikap tiarap  Senjata yang digunakan adalah SS1 buatan Pindad.   .

Meskipun dalam suasana ramadhan dan berpuasa serta teriknya matahari, para prajurit tampak semangat berlatih.  Dalam latihan menembak ini diterapkan pola latihan bertahap, bertingkat dan berlanjut setiap tahunnya.  Dengan terpeliharanya kemampuan prajurit dalam menembak diharapkan dapat menunjang tugas-tugas kewilayahan dan meningkatkan kesiapsiagaan prajurit, apabila sewaktu-waktu digerakkkan untuk berperang.  (Pendim 0731/KP). 





Rabu, 30 Mei 2018

Babinsa Giripurwo Bantu Sedot Air Selamatkan Tanaman Padi



(Girimulyo, 30/5/18).    Serka Moch Cahyadi, Babinsa Giripurwo, Koramil 12/Girimulyo, Kodim 0731/Kulon Progo, pada Hari Selasa (29/5), membantu petani mengalirkan air ke lahan persawahan Serumbung, Giripurwo, yang terancam kekeringan.   Kegiatan ini dalam rangka Upsus swasembada pangan.

Lahan pertanian dibeberapa  wilayah Kabupaten Kulon Progo, yang saat ini ditanamai padi mengalami kekurangan pasokan air, sebagai akibat dari perbaikan Saluran Induk Irigasi Kalibawang dan tidak adanya turun hujan.  Hal itu juga terjadi di lahan milik Kelompok Tani “Karya Mandiri” yang berlokasi di Serumbung, Giripurwo, Girimulyo,  Poktan tersebut diketuai oleh Bapak Karno, dengan lahan seluas 8 hektar dan pada Musim Tanam Kedua ini ditanami padi jenis Ciherang. 



Untuk mengatasi ancaman kekeringan tersebut para petani Serubung, Giripurwo berupaya semaksimal mungkin agar sawah mereka mendapatkan pasokan air.   Dengan memanfaatkan sumber air yang ada disekitar lahan pertanian tersebut, Babinsa bersama dengan petani Serubung Giripurwo berusaha mengairkan air dengan menggunakan pompa air.   Dengan selang air yang panjangnya ratusan meter air berhasil dialirkan ke lahan persawahan yang kekurangan air, meskipun tidak berlimpah tetapi cukup untuk menyelamatkan tanaman padi.   Penyedotan air ini akan terus dilakukan lagi apabila lahan kembali mengalami kekeringan, demikian tutur Serka Moch Cahyadi. (Pendim 0731/KP).







Babinsa Bumirejo Bantu Pemupukan Tanaman Kedelai



(Lendah, 30/5/18).    Serka Sarengat Babinsa Bumirejo, Koramil 08/Lendah, Kodim 0731/Kulon Progo, Selasa (28/5), melaksanakan pendampingan dan membantu petani memupuk tanaman kedelai, di lahan persawahan Bumirejo.

Serka Sarengat menuturkan bahwa kedelai termasuk dalam Program Upsus Pajale yang dicanangkan pemerintah beberapa tahun yang lalu, dalam rangka meningkatkan swasembada pangan menuju ketahanan pangan.  Pendampingan yang dilakukan Babinsa Bumirejo kali ini berada di Kelompok Tani  “Ginanjar Mukti”  yang diketuai oleh Bapak Akit Purwantoro, dengan luas lahan 18 hektar.  

Lahan persawahan Desa Bumirejo yang ditanami kedelai merupakan lahan yang sebelumnya ditanami padi dan saat ini sudah masuk dalam tahap pemupukan.    

Proses penanaman kedelai lebih mudah dan simpel, karena tidak perlu pengolahan lahan seperti tanaman padi.  Penanaman kedelai dilaksanakan sesegera mungkin setelah selesai pemanenan padi karena saat itu lahan masih agak basah.   Lahan yang masih agak basah langsung diponjo (dilubangi dengan kayu yang diruncingkan) dan dimasukkan bibit kedelai dua sampai empat biji.  Perawatan tanaman kedelai cukup mudah karena tidak perlu melakukan penyiraman setiap hari, berbeda dengan tanaman palawija lainnya. Setelah pemupukan tahap berikutnya adalah penyemprotan dan penyiangan.   Tanaman kedelai siap dipanen setelah usia 75-100 hari, demikian tambah Serka Saringat. (Pendim 0731/KP).