Kamis, 25 Januari 2018

KODIM KULON PROGO PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG VIRUS DIFTERI



(Wates, 17/1/18). Bertempat di Aula Makodim 0731/Kulon Progo, dilaksanakan Penyuluhan Kesehatan tantang Penanggulangan KLB (Kejadian Luar Biasa) Virus Difteri, dengan narasumber Dr. Visa yang didampingi oleh Dr. Suharto dari Denkesyah Yogyakarta dan Dr. Dian dari Poskes Kodim 0731/Kulon Progo, pada Hari Senin (17/1), mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan selesai, yang diikuti oleh Prajurit, ASN dan Persit KCK Cabang XXXII Kodim 0731/Kulon Progo.

Kapten Inf Suhut (Pasiintel) membuka  acara dengan ucapan selamat datang dan terima kasih kepada Denkesyah Yogyakarta yang pada pagi ini berkenan hadir di Kodim 0731/Kulon Progo, untuk memberikan penyuluhan tentang penyakit difteri kepada segenap personel Kodim 0731/Kulon Progo dan keluarga.  Saya berharap semua peserta mendengarkan arahannya, agar dapat menambah wawasan dan kewaspadaan kita terhadap penyakit yang saat ini sedang mewabah.


Dr. Visa selaku narasumber mengatakan bahwa Difteri adalah infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium. Gejalanya berupa sakit tenggorokan, demam,  terbentuknya lapisan di amandel dan tenggorokan.  Kasus yang parah, infeksi bisa menyebar ke organ tubuh lain seperti jantung dan sistem syaraf, serta juga mengalami infeksi kulit. Sangat berbahaya jika racun Difteria menyebar ke organ tubuh yang lain. Difteri banyak ditemui di negara-negara berkembang seperti Indonesia, di mana angka vaksinasi masih rendah. Kondisi ini dapat terjadi pada pasien dengan usia berapapun.  Bakteri Difteri dapat menyerang jaringan apa saja pada tubuh, tanda-tanda yang paling menonjol adalah pada tenggorokan dan mulut. Tanda tanda yang dapat kita kenali berupa pembengkakan kelenjar pada leher, gangguan pernafasan, ngiler,demam, batuk keras, perasaan tidak nyaman juga berpengaruh pada penglihatan. Bicara yang melantur,tanda-tanda shock, seperti kulit yang pucat dan dingin, berkeringat dan jantung berdebar. Difteri disebabkan oleh kuman Corynebacterium, yaitu bakteri yang menyebarkan penyakit melalui partikel di udara, benda pribadi, serta peralatan rumah tangga yang terkontaminasi. Penyebab lainnya adalah kontak dengan benda-benda pribadi yang terkontaminasi. Anda dapat terkena Difteri dengan memegang tisu bekas orang yang terinfeksi, minum dari gelas yang belum dicuci, atau kontak sejenisnya dengan benda-benda yang membawa bakteri. Difteri menyebar pada peralatan rumah tangga yang digunakan bersama, seperti handuk atau barang lainnya. Cara penanganan apabila ada seseorang yang terindikasi Difteri adalah dengan membawa ke dokter, dokter akan segera memberikan suntikan antitoksin, untuk melawan racun yang dihasilkan oleh bakteri.  Setelah itu, dokter akan memberikan antibiotik untuk membantu mengatasi infeksi. Pengobatan di rumah apabila  terkena difteri banyaklah istirahat di tempat tidur. Batasi aktivitas fisik apabila jantung  terpengaruh. Pencegahan yang baik terhadap difteri adalah dengan vaksin Difteri biasanya diberikan lewat imunisasi DPT (Difteri, Tetanus, Pertusis), sebanyak lima kali semenjak bayi berusia 2 bulan. Anak harus mendapat vaksinasi DTP lima kali pada usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, 18 bulan, dan usia 4-6 tahun. Usia di atas 7 tahun diberikan vaksinasi Td atau Tdap. Vaksin Td/Tdap akan melindungi terhadap tetanus, difteri, dan pertusis yang harus diulang setiap 10 tahun sekali. Pemberian Imunisasi tidak hanya di Balita saja, termasuk untuk orang dewasa.

Dengan penyuluhan kesehatan ini diharapkan Anggota Kodim 0731/Kulon Progo bertambah wawasan terhadap difteri, sehingga dapat mengantisipasi, mencegah dan mengambil tindakan apabila di keluarga, tetangga atau lingkungannya, mendapati indikasi seseorang terkena virus difteri. (Pendim 0731/KP).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar